Kapan seorang Manusia disebut sebagai ahli Tasawuf ? | Blog Legenda Tauhid

Kapan seorang Manusia disebut sebagai ahli Tasawuf ?


09.03 |

Seseorang disebut sebagai ahli tasawuf apabila Ia sudah membersihkan batinnya dengan cahaya dan Tauhid, atau karena mereka dinisbahkan kepada ashabusufah(orang yang hidup di ceruk masjid: bukan karena miskin, tetapi sengaja mendekatkan diri kepada Allah dengan meninggalkan kehidupan dunia untuk sementara ). Atau juga karena mereka memakai bahan pakaian dari bulu-bulu yang kasar, bagi tingkat MUBTADI, atau tingkat dasar. Adalah bulu domba bagi tingkat menengah, bulu kambing, dan bagi telakhir adalah bulu mar'aj yaitu paling halus. Demikian juga tingkatan batin, tergantung kepada martabat ketinggian keadaannya. Makanan,
tempat makan, dan tempat minumnyapun berbeda.

Dalam tafsir al mujma di jelaskan bahwa bagi ahli zuhud adalah makanan, minuman, dan pakaian yang kasar, bagi ahli makrifat adalah yang halus, sebab menempatkan manusia pada tempatnya itu termasuk sunah, agar masing-masing tidak melewati perjalanannya. Karena ahli tasawuf berada pada bagian pertama, Hadrat Ahadiyah.

Lafadz Tasawuf terdiri dari 4 huruf, yaitu Ta' Shad'wawu'fa'
Huruf Ta' diambil dari taubat. Taubat ada 2 macam, yaitu taubat dzahir dan batin. Taubat dzahir adalah manusia kembali dengan seluruh badan lahiriyahnya dari dosa dan sifat tercela kepada taat serta dari menentang perintah kepada taat, dalam perkataan maupun perbuatan. Adapun taubat batiniyah ialah manusia meningkatkan diri dan taat terhadap aturan meningkat pembersihan hati. Bila telah berhasil mengantikan sifat tercela dengan sifat terpuji, maka seorang SALIK telah mencapai huruf Ta'

Huruf SHAD' diambil dari lafadz shafa'un yang artinya bersih. Bersih ada dua macam, Bersih hati dan bersih rasa. Yang harus di bersihkan di hati adalah sifat basyariah atau unsur air dan tanah. Seperti banyak makan, minum, tidur, dan berbicara, mencitai dunia, seperti kerja berlebihan, bersetubuh berlebihan, berlebihan mencintai anak-anak, serta keluarga. Cara membersihkan tersebut diatas adalah dengan cara Tetap melakukan dzikirullah. Dzikir dzahir maupun batin, dzikir dzahir untuk mubtadi, matinya sampai khafiyyah. Firman Allah : Orang yang beriman itu sungguh hati mereka gemetar kalau di sebutin nama Allah " artinya mereka takut pada Allah, kalau hati mereka terbanggun dari lupa dan bersih. Karena hati yang bersih akan tergambar di hatinya tentang  dimensi baik dan dimensi buruk. Baginda rasul saw bersabda " Orang alim mengukir, sedangkan orang arif membersihkan.

Cara membersihkan rasa ialah menjahui segala sesuatu selain Allah, mencintai Allah dalam segala keadaan seraya menjalani asma Tauhid dengan lisan rasa di dalam rasa. Kalau berhasil melakukan ini semua maka akan duduk di maqam huruf shad.


Lebih Menarik Lagi:


Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar