Muallaf tertua di dunia | Blog Legenda Tauhid

Thursday,March 13,2025

Muallaf tertua di dunia


23.09 |

NENEK GEORGETTE LEPAULLE, MUALLAF
TERTUA DI DUNIA

Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi
petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi
ALLAH memberi petunjuk kepada orang yang
dikehendaki-NYA, dan ALLAH lebih mengetahui
orang-orang yang mau menerima petunjuk,QS - Al
Qashash: 56..
Georgette Lepaulle seorang Nenek yang tinggal di
Berchem, di sebuah kota di propinsi Antwerpen,
Belgia..
Tahun lalu, th 2012, Nenek telah membaca dua
kalimat syahadat..
Bahkan, saat itu Nenek tercatat sebagai muallaf
tertua di dunia (saat itu usianya 92 tahun)..
Nenek memutuskan untuk menjadi seorang
muslimah karena tertarik dengan keramah-
tamahan muslim.
(yang berada disekelilingnya) dan beberapa kali dia
merasa bahwa ALLAH mengabulkan do’anya)
ALLAHU Akbar..!!
Ceritanya berawal saat 2 tahun yang lalu, saat
keluarga Nenek akan memasukkannya ke panti
jompo..
Mohammed, seorang muslim yang telah
bertetangga dengannya lebih dari 40 tahun,
menghalang-halangi niatan itu..
Dia mengajak Nenek untuk tinggal bersama
keluarganya karena keluarga Mohammed telah
mengenal Nenek sejak lama..
Apalagi ibu Mohammed juga sudah meninggal, dia
sudah menganggap Nenek seperti ibunya sendiri..
Sejak tinggal bersama keluarga Mohammed, Nenek
mulai tertarik dengan Islam..
Nenek melihat mereka sholat berjama’ah, saling
berkasih-sayang, dan saling berbagi..
Nenek melihat makna “keluarga” yang begitu indah
dalam keluarga Muhammed, sangat berbeda
dengan kondisi keluarganya..
Pada musim panas tahun lalu (2012), Nenek ikut
dengan Muhammed untuk mengunjungi
keluarganya di Maroko..
Pada waktu itu bertepatan dengan bulan
Ramadhan, bulan puasa bagi umat Islam..
Puasa bukanlah hal yang asing bagi Nenek yang
(dulunya) beragama Katolik..
Dia dibaptis, pergi ke biarawati di sekolah, dua kali
menikah di gereja dan kedua suaminya pun telah
meninggal dan dikuburkan dengan cara gereja..
Selama hidup dia bekerja sebagai seorang
pembantu di sebuah keluarga Yahudi..
Namun dia merasa bahwa agamanya tidak pernah
“menyentuh”nya. Sebaliknya, dia merasa jauh dari
Tuhan..
Dia mulai merokok untuk pertama kalinya saat
berusia 5 tahun hingga usianya 78 tahun..
Pada usia 7 tahun, dia mulai minum alkohol hingga
sebelum dia masuk Islam, dia minum setengah
botol wine setiap hari..
Itulah kebiasaan lamanya sejak pernikahan
pertamanya dengan seorang pilot Italia yang telah
meninggal saat perang..
Nenek merasa keikutsertaannya saat Ramadhan
tahun lalu itu membangkitkan jiwa religiusnya..
Dia sendiri merasa kaget..
Dia merasa sangat terlambat merasakan
“pengalaman” ini, merasakan hubungan dengan
sesuatu yang “lebih tinggi”, dengan ALLAH..
Dia merasakan keterbukaan-NYA, juga cinta-NYA..
Dia pernah berdo’a meminta kesembuhan untuk
temannya dan untuk keselamatan seorang anak
muda yang “salah jalan”..
Kedua do’anya itu telah dikabulkan-NYA..
Baginya, itu sudah cukup menguatkan dirinya untuk
masuk islam..
Saat masuk Islam, para muslimah “membersihkan”
seluruh tubuh Nenek (mungkin maksudnya adalah
mandi besar sebagai salah satu hal yang
diwajibkan ketika seseorang itu masuk Islam,
sebagaimana dalam sebuah hadits, Dari Qais bin
Ashim Radhiyallahu Anhu bahwa ia masuk Islam,
lalu diperintah oleh Nabi Shallallahu'Alaihi Wa
Sallam agar mandi dengan menggunakan air yang
dicampur dengan daun bidara..
(Shahih: Irwa-ul Ghalil no: 128, Nasa’I I: 109,
Tirmidzi, II:58 no: 602 dan ‘Aunul Marbud II: 19 no:
351). -red)..
Setelah itu, para muslimah pun menghujani Nenek
dengan ciuman..
Menurut Nenek, ia tidak pernah mendapat ciuman
yang sebanyak itu sepanjang hidupnya..
Dia merasa senang karena mereka menganggapnya
sebagai saudaranya..
Sejak masuk Islam, banyak hal yang harus Nenek
tinggalkan, seperti minuman keras , rokok, daging
babi dan juga sesuatu yang tidak mudah bagi
seorang wanita yakni make-up..
Sebelumnya, Nenek selalu memakai make-up yang
tebal..
Begitu kembali di Belgia, mereka pergi ke masjid
besar di Brussels untuk mengurus Sertifikat ke-
Islam-an Noor, nama baru Nenek..
Kemudian masjid di Brussels melaporkannya ke
masjid di Mekah. .
Ternyata, tidak ada muallaf yang lebih tua dari
usia Nenek saat itu, yaitu 92 tahun..
Segera saja Raja Saudi Arabia mengirimkan
utusannya ke Berchem untuk memberikan hadiah,
sebuah jam tangan emas untuk Nenek..
Tidak hanya itu, Raja Saudi Arabia juga
mengirimkan “undangan” baginya untuk
menjalankan ibadah Haji tahun depan..
Nenek tampak bersungguh-sungguh dengan ke-
Islam-annya (semoga ALLAH memberi Nenek
keistiqomahan)..
Komitmennya untuk menjadi muslimah yang baik
terus dia upayakan, termasuk digambarkan saat
wawancara ini..
Saat perkenalan, dia menyembunyikan tangannya
dibalik bajunya..
Dia menolak untuk berjabatan tangan..
Dia menyebutkan bahwa dia tidak akan
mengulurkan tangannya untuk orang asing karena
begitulah aturan Islam..
(SubhanALLAH,bagaimana dengan kita..??yang
sudah muslim sejak lahir)
Sudahkah kita memiliki komitmen seperti Nenek?
faghfirlana…)..
Dia hanya akan “menyentuh” suaminya..
Sambil becanda, dia pun mengatakan bahwa
pernyataan ini tidak berarti bahwa dia
merencanakan sebuah pernikahan setelah ini
(setelah ia menjadi muslimah)..
Bahkan ketika Nenek ditanya, berapakah biaya
yang harus dia keluarkan untuk menjadi seorang
muslimah..
Dia menjawab bahwa hal ini (ke-Islam-annya -red)
tidak ada kaitannya dengan uang..
Dia mengambil keputusan ini dengan sukarela..
SubhanALLAH Walhamdulillah Walaa Ilaaha
Illallahu ALLAHU Akbar..
Betapa kisah ini adalah salah satu contoh bahwa
hidayah ALLAH bisa sampai kepada siapa pun,
tidak terbatas asalnya, warna kulitnya atau
usianya..
Dan kita pun harus yakin bahwa ALLAH akan
memuliakan orang yang bisa menjadi jalan hidayah
bagi orang lain..


Lebih Menarik Lagi:

Related Posts



Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar