Kutuliskan puisi pada kanvas kota
Karena katj-kata tak mampu di rekatkan
Apa yang kucatat dalam bukumu
Cuma sebaris hitungan dan darah
Membasahi taplak meja berandamu
Puisi, katamu, rumpun ilalang di taman kota
Tak perlu disapa apalagi dirawat
Ia bisa menjaga dirinya dari virus flu
Serat jiwa yang tertulis-bukan padang subana cuma kegelisahan
Di punggung matamu ada garis tak beraturan
Mimpi yang kau tegakkan kini kau hapus dengan kaki-kaki sunyi
Di laut, puisi itu telah berdarah
Nama-nama tak bermakna
Menjelang musim-
Rumahmu yang dibangun dari kata-kata
Cuma seonggok pasir
Yang ditenggelamkan pasang
Tak berjejak.
Eko Suryadi WS
Penyair
Kotabaru
Lebih Menarik Lagi: