Cermin Agama Tauhid Satu | Blog Legenda Tauhid

Cermin Agama Tauhid Satu


06.32 |

1. Bismillah itu bermula kata
Dengan Alloh yang amat nyata
Memberi rohmat sekian rata
Rohman dan Rohim turut beserta

2.Ar Rohman pula sudah terlalu
Sangat murah diriNya itu
Kepada mahkluk segala sesuatu
Beserta semua kayu dan batu

3.Ar Rohim pula turut beserta
Mengasihi mu’min sekalian rata
Qodrat, Irodat, sudahlah nyata
Zohir dan bathin semua rata

4.Zohir dan batin telah tertentu
Meliputi ‘alam tempat-Nya itu
Qodrat berlaku setiap waktu
Tiada lepas tiap-tiap sesuatu

5.Qodrat berlaku siang dan malam
RahmanNya meliputi sekalian ‘alam
Ibarat laut yang amat dalam
Disinilah tempat kita menyelam

6.Menyelamlah kita sekalian nyata
Kedalam laut yang sudah ada
Hilanglah jasad semua ada
Tinggal laut semata – mata

7.Berenanglah kita siang dan malam
Kedalam laut yang amat dalam
Tiada kesudahan siang dan malam
Tiada timbul tiada tenggelam

8.Berenanglah sudah kita semuaNya
Kedalam laut tiada tepiNya
Hilanglah diri kita didalamNya
Laut Wahdaniat itulah namaNya

9.Karamlah diri sekalian rata
Didalam laut yang sudah nyata
Diri bathin telah merasa
Itulah haqiqat diri kita

10.Haqiqat diri telah tertentu
Nur muhammad namaNya itu
Jika tahu bagaimana itu
Inilah namaNya haqiqat sesuatu

11.Ilmu sufi wajib dicari
Semasa hidup sebelum mati
Tuntut olehmu jangan berhrnti
Supaya ilmumu mesra dihati

12. Mesrah dihati itu berguna
Boleh dibawa kemana – mana
Jika dirimu merasa fana
Guru-mu senang rasa bahagia

13.Guru mengajar sudah didapat
Selagi hidup sebelum mati
Tuntut olehmu jangan berhenti
Itulah yang boleh di bawa mati

14.Yang mati itu bukanlah olahan
Hendaklah menuntut Nabi Zat Tuhan
Jangan berpegang pada perbuatan
Semuanya itu perbuatan syaitan

15.Perbuatan syaitan semuanya kita
kalau hanya menuntut Fiqih semata
Tidak menuntut Haqiqat kita
Itulah namanya mata yang buta

16.Buta mata kedua belahnya
Menuntut Fiqih hanya semata
Memegang amal mengharap pahalanya
Tiada menuntut Haqiqat dirinya

17.Amal ditutuntut banyak bersalahan
Umpama kuli ambil upahan
Hatinya berharap akan balasanya
Tiada menuntut ilmu-Nya Tuhan

18.Jika berharap akan pahalanya
Pahala itu jadi Tuhan-Nya
Waktu bercerai nyawa dan badanya
Berwarna-warni rupa tempatnya

19.Bermacam-macam rupa datangnya
Itulah cahaya segala amalnya
Waktu kita terpandang rupanya
Putus nyawa itulah Tuhan-Nya

20.Fiqih selalu sangatlah salah
Sebab menuntut amalnya itulah
Tidak iya menuntut Ilmu-Nya Alloh
Itulah maka hukumnya salah

21.Memegang amal hukumnya salah
Sabda Nabi demikian pula
Awal agama Ma’rifat itulah
Awaluddin mengenal Alloh

22.Nabi tidak menuntut pahala
Di suruh menuntut Alloh SWT
Supaya kita jangan tersalah
Mengikuti dalil Awal itulah

23.Dalil Awal bukan olahan
Terlebih dahulu mengenal Tuhan
Baharu mengetahui tak ada perbuatan
Sehingga mesrah seluruh badan

24.Terlalu mesrah luar dan dalam
Menerangi pula seluruh ‘alam
Tiada lepas siang dan malam
Kepada sekalian orang ber-Iman

25.Kafir dan Islam bukan olahan
Sangat damping kepada Tuhan
Terlalu mesrah kepada ketahuan
Ibarat air dengan tumbuh-tumbuhan

26.Jika kita hendak mengenalnya
Syari’at, Haqiqat itu namaNya
Kenal pula antara keduanya
Baru mengenal akan diriNya

27.Syari’at itu apa bedanya
Haqiqat itu apa hukumnya
Kenal pula antara keduanya
Baru mengenal akan dirinya

28.Syari’at itu adalah awal-nya
Baru Haqiqat yang kedua-nya
Ada Syari’at tiada Haqiqat-nya
Jadi hampa itu hukum-nya

29.Haqiqat ada dalilnya itu
Baru Syari’at dalil tertentu
Ada Haqiqat tiada Syari’at-nya itu
Nama-nya bathil hukum-nya itu

30.Syari’at, Haqiqat itu IlmuNya
Dua nama satu hukum-nya
Jika kita mengetahui-nya
Inilah misal demikian bunyi-nya



Lebih Menarik Lagi:


Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar