Allahumma ya katsirannawal wa ya daaimal wiishal wa ya hasanal fial, sholli wa sallim ala abdika wa rasulika wa nuri asyika, sayyidil khalaiqi wal basyar, muhammadin shallallahu alahi wasallam wa ala alihi wa sahabatihi ajmain.
Amma ba,du.
Untuk mencapai Tajalli, diperlukan ketekunan.
Bukan hanya itu, jalan yang harus dilaluinya
beberapa lembah dan jurang, perjuangan demi
perjuangan, kesungguhan, lapar dan dahaga,
yang diistilahkan jurang fana, fana-ul fana, fana
fillah wa baqa billah. Teori lain mengistilahkan
Takhali, Tahalli, berjalan terus sampai pada
Tajalli.
Amma ba,du.
Untuk mencapai Tajalli, diperlukan ketekunan.
Bukan hanya itu, jalan yang harus dilaluinya
beberapa lembah dan jurang, perjuangan demi
perjuangan, kesungguhan, lapar dan dahaga,
yang diistilahkan jurang fana, fana-ul fana, fana
fillah wa baqa billah. Teori lain mengistilahkan
Takhali, Tahalli, berjalan terus sampai pada
Tajalli.
Takhalli artinya mengosongkan jiwa dari sifat-
sifat buruk,seperti: sombong, dengki, iri hati, cinta
kepada dunia, cinta kedudukan, riya', dan
sebagainya. Tahalli berarti menghiasi jiwa dengan
sifat-sifat yang mulia, seperti: kejujuran, kasih
sayang, tolong menolong, kedermawanan, sabar,
keikhlasan, tawakal, kerelaan, cinta kepada Allah
SWT, dan sebagainya, termasuk di dalahnya
adalah banyak beribadah, berzikir, dan muraqabah
kepada Allah SWT.
sifat buruk,seperti: sombong, dengki, iri hati, cinta
kepada dunia, cinta kedudukan, riya', dan
sebagainya. Tahalli berarti menghiasi jiwa dengan
sifat-sifat yang mulia, seperti: kejujuran, kasih
sayang, tolong menolong, kedermawanan, sabar,
keikhlasan, tawakal, kerelaan, cinta kepada Allah
SWT, dan sebagainya, termasuk di dalahnya
adalah banyak beribadah, berzikir, dan muraqabah
kepada Allah SWT.
Setelah menempuh takhalli dan tahalli, sampailah
para salik pada sesuatu yang dinamakan tajalli.
Secara etimologi, tajalli berarti pernyataan atau
penampakan. Tajalli adalah terbukanya tabir yang
menghalangi hamba dengan-Nya sehingga hamba
menyaksikan tanda-tanda kekuasaan dan
keagungan-Nya. Istilah lain yang memiliki
kedekatan arti dengan tajalli adalah ma'rifah,
mukasyafah, dan musyahadah. Semua itu
menunjuk pada keadaan di mana terbuka tabir
(kasful-hijab) yang menghalangi hamba dengan
Allah SWT.
para salik pada sesuatu yang dinamakan tajalli.
Secara etimologi, tajalli berarti pernyataan atau
penampakan. Tajalli adalah terbukanya tabir yang
menghalangi hamba dengan-Nya sehingga hamba
menyaksikan tanda-tanda kekuasaan dan
keagungan-Nya. Istilah lain yang memiliki
kedekatan arti dengan tajalli adalah ma'rifah,
mukasyafah, dan musyahadah. Semua itu
menunjuk pada keadaan di mana terbuka tabir
(kasful-hijab) yang menghalangi hamba dengan
Allah SWT.
Tajalli menurut Sufi
Ahli tasawuf berkata bahwa tasawuf
tidak lain adalah menjalani takhalli,
tahalli, dan tajalli. Jalan yang ditempuh
oleh para Sufi adalah jalan takhalli,
tahalli, dan tajalli. Mengosongkan jiwa
dari sifat buruk, menghiasi jiwa dengan
sifat yang baik dengan tujuan untuk
menyaksikan dengan penglihatan hati
bahwa sesungguhnya tuhan itu tidak
ada, hanya Allah SWT yang Ada, "Tidak
ada tuhan (lâ ilâha) selain (illâ) Allah
SWT dan Muhammad bin Abdullah
adalah hamba, utusan, dan kekasih-
Nya."
Ahli tasawuf berkata bahwa tasawuf
tidak lain adalah menjalani takhalli,
tahalli, dan tajalli. Jalan yang ditempuh
oleh para Sufi adalah jalan takhalli,
tahalli, dan tajalli. Mengosongkan jiwa
dari sifat buruk, menghiasi jiwa dengan
sifat yang baik dengan tujuan untuk
menyaksikan dengan penglihatan hati
bahwa sesungguhnya tuhan itu tidak
ada, hanya Allah SWT yang Ada, "Tidak
ada tuhan (lâ ilâha) selain (illâ) Allah
SWT dan Muhammad bin Abdullah
adalah hamba, utusan, dan kekasih-
Nya."
Kalau Allah sudah bertajalli, maka tidak sekedar
tajalli. Tetapi terjadi proses dialog antara hamba
dengan Dzat Tuhan. Pembicaraan Allah dengan
makhluknya disebut wahyu, untuk para Nabi dan
Rasul, dan Ilham bagi manusia biasa. Ilham
tidak bisa dijadikan dasar hukum, karena
sifatnya sangat pribadi (perlu dirujuk kepada Al
Quran dan Hadis).
tajalli. Tetapi terjadi proses dialog antara hamba
dengan Dzat Tuhan. Pembicaraan Allah dengan
makhluknya disebut wahyu, untuk para Nabi dan
Rasul, dan Ilham bagi manusia biasa. Ilham
tidak bisa dijadikan dasar hukum, karena
sifatnya sangat pribadi (perlu dirujuk kepada Al
Quran dan Hadis).
Semoga kita di ridhoi oleh Allah sang pemilik semua lintasan.
Amiin, wa ya manlam yalid walam yuulad wa lam yaqullahu kufuwan ahad
Amiin, wa ya manlam yalid walam yuulad wa lam yaqullahu kufuwan ahad
Lebih Menarik Lagi: