Konsep Dasar Geografi | Blog Legenda Tauhid

Sunday,March 16,2025

Konsep Dasar Geografi


04.12 |

konsep dasar bagi perkembangan geografi di
Indonesia.
Untuk itu, diselenggarakan Seminar dan
Lokakarnya Ahli Geografi tahun 1998 yang
menghasilkan kesepatan berupa 10 konsep
esensial geografi, yaitu sebagai berikut:
1) Konsep lokasi → Suatu tempat di permukaan
bumi memiliki nilai ekonomi apabila dihubungkan
dengan harga. Misalnya:
a. Di daerah dingin orang cenderung berpakaian
tebal.
b. Nilai tanah atau lahan untuk pemukiman akan
berkurang apabila berdekatan dengan kuburan,
terminal kendaraan umum, pasar, atau pabrik
karena kebisingan dan pencemaran.
2) Konsep jarak → Jarak dihubungkan dengan
keuntungan yang diperoleh, sehingga manusia
cenderung akan memperhitungkan jarak,
Misalnya:
a. Harga tanah akan semakin tinggi apabila
mendekati pusat kota dibandingkan dengan
harga tanah di pedesaan.
b. Peternakan ayam cenderung mendekati kota
sebagai tempat pemasaran, agar telur dan ayam
yang dibawa ke tempat pemasaran tidak banyak
mengalami kerusakan, dibandingkan apabila
peternakan ditempatkan jauh dari kota.
3) Konsep keterjangkauan → Hubungan atau
interaksi antartempat dapat dicapai, baik dengan
menggunakan sarana transportasi umum,
tradisional, atau jalan kaki. Misalnya:
a. Keterjangkauan, Jakarta – Biak (pesawat
terbang); Bandung – Jakarta (kereta api).
b. Daerah A penghasil beras dan daerah B
penghasil sandang. Kedua daerah ini tidak akan
berinteraksi apabila tidak ada transportasi.
c. Suatu daerah tidak akan berkembang apabila
tidak dapat dijangkau oleh sarana transportasi.
4) Konsep pola → Bentuk interaksi manusia
dengan lingkungan atau interaksi alam dengan
alam, hubungannya dengan pola persebaran,
seperti sebagai berikut.
a. Pola aliran sungai terkait dengan jenis batuan
dan struktur geologi.
b. Pola pemukiman terkait dengan sungai, jalan,
bentuk lahan, dan sebagainya.
5) Konsep morfologi → Bentuk permukaan bumi
sebagai hasil proses alam dan hubungannya
dengan aktivitas manusia. Misalnya:
a. Bentuk lahan akan terkait dengan erosi dan
pengendapan, penggunaan lahan, ketebalan
lapisan tanah, ketersediaan air, dan sebagainya.
b. Pengelompokan pemukiman cenderung di
daerah datar.
6) Konsep aglomerasi → Pengelompokan
penduduk dan aktivitasnya di suatu daerah,
Misalnya:
a. Masyarakat atau penduduk cenderung
mengelompok pada tingkat sejenis, sehingga
timbul daerah elit, daerah kumuh, daerah
perumnas, pedagang besi tua, pedagang barang
atau pakaian bekas, dan lain-lain.
b. Enam puluh delapan persen industri tekstil
Indonesia berada di Bandung.
7) Konsep nilai kegunaan → Manfaat suatu
wilayah atau daerah mempuyai nilai tersendiri
bagi orang yang menggunakannya. Misalnya:
a. Daerah sejuk di pegunungan yang jauh dari
kebisingan, seperti di Puncak antara Bogor
dengan Cianjur, banyak dijadikan tempat
peristirahatan dan rekreasi.
b. Lahan pertanian yang subur sangat bernilai
bagi petani dibandingkan bagi nelayan atau
karyawan/pegawai kantor.
8) Konsep interaksi dan interdependensi →
Setiap wilayah tidak dapat memenuhi
kebutuhannya sendiri, tetapi memerlukan
hubungan dengan wilayah lain, sehingga
memunculkan adanya hubungan timbal balik
dalam bentuk arus barang dan jasa, komunikasi,
persebaran ide, dan lain-lain. Misalnya: gerakan
orang, barang, dan gagasan dari suatu tempat
ke tempat lain seperti,
a. Pergerakan penduduk, berupa sirkulasi,
komutasi (ulang-alik), dan migrasi.
b. Pergerakan barang (sandang) dari kota ke
desa; pangan dari desa ke kota.
c. Pergerakan berita (informasi) melalui radio,
televisi, surat kabar dan lain-lain, terhadap
pembaca atau pemirsa.
9) Konsep differensiasi area (struktur keruangan
atau distribusi keruangan) → Suatu wilayah
kaitannya dengan wilayah lain. Wilayah di
permukaan bumi memiliki perbedaan nilai yang
terdapat di dalamnya. Misalnya:
a. Fenomena yang berbeda dari suatu tempat ke
tempat lain, seperti:
1. jarak dekat, jarak sedang, atau jarak jauh.
2. pemukiman padat, sedang, atau jarang
b. Pertanian sayuran dihasilkan di daerah
pegunungan; perikanan laut atau tambak di
pantai; dan padi di daerah yang relatif datar.
10) Konsep keterkaitan keruangan (proses
keruangan) → Suatu wilayah dapat berkembang
karena adanya hubungan dengan wilayah lain,
atau adanya saling keterkaitan antarwilayah
dalam memenuhi kebutuhan dan sosial
penduduknya. Misalnya, jika dikaji melalui peta,
maka terdapat konservasi spasial (keterkaitan
wilayah) antara wilayah A, B, C, dan D.
Sepuluh konsep tersebut, sengaja dibuat untuk
penyatu bahasaan pemikiran geografi, semuanya
merupakan awal dari memahami geografi.
Dengan demikian, pendidikan geografi mulai dari
pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi harus
mencakup sepuluh konsep tersebut, hanya materi
yang diberikan sesuai dengan jenjang
pendidikannya.


Lebih Menarik Lagi:

Related Posts



Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar