Mensitimulasi Anak | Blog Legenda Tauhid

Saturday,March 15,2025

Mensitimulasi Anak


19.18 |

Jika ingin anak memiliki perilaku
yang baik di lingkungan sosial, itu harus dimulai
dari orangtuanya terlebih dahulu. Jadi, bila
orangtua terbiasa bersikap sopan pada orang lain,
tidak mustahil anak pun bakal menduplikasi
tingkah laku yang serupa.
Awali dengan membiasakan anak untuk
mengucapkan kata “Tolong”, “Terima Kasih”,
“Permisi”, dan “Maaf”. Sampaikan pada anak
bahwa dirinya adalah makhluk sosial yang
memerlukan pertolongan dan keberadaan orang
lain. Dengan demikian, diperlukan sikap dan
ucapan yang sopan supaya tidak menyinggung
dan menyakiti perasaan orang lain.
Selain itu, ajarkan anak bila ingin meminta tolong
pada orang lain, ungkapkan dengan gaya bicara
yang santun. Sebab, salah gaya bicara bisa
membuat permintaan tolong terkesan seperti
memerintah.
Kebiasaan lain yang patut dilatih pada anak sejak
usia dini adalah budaya antri. Mungkin, bagi
sebagian orangtua menanamkan kesadaran
mengantri adalah hal sepele dan tak terlalu
mendesak.
Padahal sebenarnya, menerapkan budaya antri
bisa menumbuhkan sifat sabar, tertib pada
aturan, dan membentuk tabiat menghargai hak
orang lain. Selain itu, kebiasaan mengantri juga
dapat merangsang empati anak, misalnya dengan
memberikan tempatnya kepada orang lansia atau
ibu hamil yang memiliki stamina tubuh kurang
prima.
Etika lain yang sama penting dan wajib diajarkan
pada anak adalah aturan bersosialisasi.
Tanamkan pemikiran “Perlakukan orang lain
sebagaimana kamu ingin diperlakukan” dalam
benak si kecil. Apabila ingin anak mengikuti dan
mengaplikasikan nilai-nilai hidup positif ini,
orangtua harus mengingatkan dan melatih mereka
terus menerus, sampai akhirnya benar-benar
diaplikasikan sang buah hati dalam keseharian.
Ingat, metode mengasuh dan mendidik anak yang
paling efektif harus diiringi dengan contoh nyata.
Jangan hanya mengajarkan lewat kata-kata saja,
karena orangtua juga wajib bersikap, berperilaku,
dan berbicara sesuai dengan apa yang patut ditiru
oleh anak.


Lebih Menarik Lagi:

Related Posts



Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar