Manusia, Percaya dan Agama | Blog Legenda Tauhid

Manusia, Percaya dan Agama


19.56 |

Tulisan  Blog Legenda Tauhid copy dari seora sahabat Kompasina, sebab isi artikel ini sesuai dengan Blog Legenda Tauhid. berikut Judul artikelnya :

Apakah Manusia yang Percaya Tuhan
Membutuhkan Agama?

Konsep ketuhanan telah menjadi bahan diskusi
yang hampir tidak berkesudahan. Setiap
peradaban, kelompok masyarakat maupun
kelompok kepercayaan tertentu dapat
memaknai arti Tuhan menurut interpretasi
mereka masing - masing sesuai keadaan
jaman, lingkungan dan tingkat pengetahuan
mereka. Perbedaan interpretasi tersebut tentu
saja juga melahirkan perbedaan dalam
penamaan Tuhan itu sendiri.
Walaupun terdapat sejumlah perbedaan dalam
memaknai konsep ketuhanan tersebut, namun
secara umum konsep ketuhanan yang berlaku
universal adalah bahwa yang disebut dan
diyakini sebagai Tuhan, Allah, God atau
apapun penamaannya adalah Dzat yang
memiliki kuasa, kekuasaan dan atau
menundukkan terhadap yang lain selain dirt -
Nya, terlepas dari apakah Dzat tersebut yang
menciptakan, memelihara dan atau yang
membinasakan kehidupan.
Manusia yang percaya akan adanya Tuhan
memiliki makna bahwa manusia tersebut
percaya akan adanya kekuatan yang
menguasai dirinya, hidupnya, lingkungannya
dan semestanya. Kekuatan tersebut bisa
hadir dalam berbagai bentuk baik yang
berwujud maupun tidak berwujud. Satu hal
yang pasti, kekuatan tersebut memiliki kuasa
dan keberadaan di luar kemampuan manusia
tersebut. Percaya pada Tuhan juga berarti
takut akan kekuatan dan kekuasaan - Nya.
Dengan keadaan tersebut maka manusia
dengan kesadarannya sendiri akan mematuhi
perintah Tuhan dan takut akan kemarahan-
Nya.
Dalam rangka untuk menyenangkan Tuhan dan
menghindari amarah-Nya, maka manusia
berusaha untuk menjalankan perintah - Nya
dan menjauhi larangan-Nya. Manusia
kemudian bersikap, bertingkah laku dan
melakukan hal-hal seremonial yang mereka
yakini sebagai perintah-Nya. Cara bersikap,
bertingkah laku dan hal-hal seremonial diatas
diwadahi dalam bentuk konsep agama.
Agama secara etimologi berasal dari dua kata,
yaitu kata A yang berarti tidak dan kata gama
yang berarti pergi. Secara umum agama
diartikan sebagai hal yang tetap, tidak pergi,
tidak berubah dan diwariskan. Dalam salah
satu agama yaitu Islam, agama atau Din
artinya menguasai, menundukkan, patuh,
hutang, balasan, kebiasaan. Agama dijadikan
manusia sebagai wadah dan atau alat untuk
mencapai ridho Tuhan. Agama sendiri memiliki
unsur kepercayaan kepada Tuhan, rasul, kitab
suci, hari kemudian, adanya penyerahan diri
dan adanya rentetan sejarah. Melalui wahana
agama inilah manusia yang percaya akan
adanya Tuhan beserta kekuasaan dan
Kekuatan - Nya, berusaha untuk menyembah,
menyenangkan dan menghindari amarah-Nya.
Dari rangkaian tulisan diatas dapat kita
katakan bahwa manusia yang percaya akan
keberadaan Tuhan beserta kekuasaan dan
Kekuatan - Nya berusaha untuk menyembah
Tuhan melalui sikap, tingkah laku dan atau hal-
hal seremonial yang diatur didalami agama
sebagai wahana. Dengan kata lain manusia
yang percaya Tuhan akan membutuhkan dan
menjalankan agama apapun bentuk agama itu

Oleh : Sultan Syahrir


Lebih Menarik Lagi:


Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar