Esensi Pantun | Blog Legenda Tauhid

Esensi Pantun


06.02 |

Pantun merupakan salah satu akar khazanah
perpuisian Indonesia. Meski jejak tersebut
kini sulit ditemukan pada persajakan
kekinian, seperti sajak Abdul Hadi WM,
Ahmadun Yosi Herfanda, Zawawi Imron, Soni
Farid Maulana, maupun Acep Zamzam Noor.
Namun demikian, nuansa rima yang ketat
tetap ada dan menjadi ciri perpuisian mereka
sehingga secara morfologis, sampiran dan isi
sudah tidak ada lagi sehingga yang ada
hanya isi.
Ini tentu saja melanggar pengertian pantun
seperti yang diungkap oleh Markasan dalam
Hadi dkk. yang menyatakan bahwa pantun
memiliki unsur sampiran dan isi, masing-
masing terdiri dua baris, yang satu di awal
dan yang lain di akhir. Selain itu, berpola ab
ab yang menjadi ciri khas dari pantun (2012:
73).
Dalam perkembangannya pantun dalam
kehidupan masyarakat melayu menjadi
tradisi lisan. Oleh karena itu pantun
digunakan oleh semua umur, baik anak,
remaja, maupun orang tua. Hal inilah yang
membuat pantun terbagi menjadi berbagai
jenis. Menurut Yuli, pantun anak-anak
memiliki jenis-jenis seperti, pantun
berdukacita dan pantun bersukacita. Adapun
pantun remaja atau anak muda terdiri dari
pantun perkenalan, pantun berkasih-kasihan,
dan pantun perpisahan. Sedangkan pantun
orang tua terdiri dari pantun nasihat, pantun
adat, pantun budi, pantun kepahlawanan, dan
pantun agama. Selain pembagian
berdasarkan usia tersebut, pantun juga
terbagi dalam pola, yakni pantun jenaka dan
pantun teka-teki (2013).


Lebih Menarik Lagi:


Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar