Pada awal mulanya yang dimana dahulu ada
suatu kerajaan disuatu wilayah timur India yang
masih banyak pohon-pohon sakka yang dimana
salah satu pohon itu nanti akan lahir bayi yang
nantinya sebagai penyebar ajaran BUDHHA ,dan
dimana suatu kerajaan ini nantinya akan lahir
anak yang akan menjadi pencerahan cahaya
dalam menjalankan ajaran BUDHHA .
Kerajaan ini berada diwilayah timur India yang
dimana akan mempunyai anak laki-laki yang
nantinya akan menjadi pencerahan cahaya
sempurna yaitu dimana nama rajanya Sri
Baginda Raja Suddonna dari suku SAKYA dan
Ratunya bernama Maha Maya Dewi dan tidak
lama kemudian Ratu Maha Maya mengandung
selama 9 bulan lamanya ketika masuk bulannya
Ratu tersebut mendapatkan mimpi bahwa akan
melahirkan di pohon sakka bodis Sal atau yang
dinamakan MONTADARANTHASAKKA. Setelah
bulannya tiba untuk melahirkan RATU Maha
Maya Dewi minta untuk melahirkan di taman
LUMBINI yang dimana ada pohon bodis dan
begitu sampai disini tidak lama kemudian mau
melahirkan dan sambil berdiri tidak lama
bayinya keluar dimana dibantu pendampingnya
untuk mengambil anaknya dan tanpa diduga ada
arus air yang mengalir dalam bentuk 2 aliran
yang satu air dingin dan air panas untuk
membersihkanbayi tersebut dari darah dan
dibersihkan dan di sucikan dan tidak lama
seperti bayi ajaib yang bisa berdiri dan berjalan
kearah teratai seperti seakan sudah disediakan
seperti tahu akan adanya bayi akan lahir setelah
berjalan kearah utara yang dimana teratai air
yang ada disitu lalu bayi tersebut duduk bersila
kemudian bangun dan berdiri lalu melangkah
mendekati ibunya dan digendong oleh dayang-
dayang dimana dijemput ketaman itu lalu Ratu
Maha Maya Dewi kondisinya semakin lemah dan
banyak sekali darah yang keluar sehingga
akhirnya meninggal dunia hanya bertahan hidup
1hari, setelah itu dinikahkanlah adiknya karena
permintaan kakaknya supaya dapat mengurus
anaknya yang dimana Raja menamakannya
SIDARTA GAUTHAMA, yang dimana dulunya
sebelum lahirnya kedunia janin yang akan
diturunkan ini dari Eyang SEMAR untuk
meminta bibinya DEWI NAGA SELATAN yang
akan dititipkan kepada salah satu kerajaan yang
ada di INDIA di wilayah bagian timur laut, yang
dimana nantinya akan dilahirkan ke dunia
dimana salah satu ciptaannya eyang SEMAR
sampai dia lahir dan menemukan jalannya untuk
menjadi BUDHHA barulah selesai tugasnya
karena sudah mengantarkannya menjadi
pencerahan cahaya sempurna mengajarkan
ajaran BUDHHA .
Sejak kecil SIDARTHA tidak pernah keluar dari
istana dimanjakan hingga remaja yang akhirnya
menikah dengan saudara sepupunya dari
keluarga ibunya pada saat menikah rakyat
boleh datang tapi tidak boleh bicara yang telah
terjadi diluar dan beberapa bulan kemudian yang
dimana istrinya sedang hamil 3 bulan jalan yang
dimana SIDARTHA GAUTAMA keinginannya kuat
untuk ingin melihat keadaan diluar karena sudah
berapa kali dimimpikan disuruh keluar dari
istana setelah sebulan SIDARTHA berpikir lalu
diambilah suatu keputusan untuk pergi dari
istana tapi sebelumnya menyampaikan kepada
istrinya terlebih dahulu, mulanya tidak diizinkan
tapi karena keinginannya sudah kuat tekatnya
yang dengan berat hati istrinya mengizinkannya
juga lalu Sidartha menemui Raja untuk meminta
izin untuk keluar dari sini dengan alasan ingin
melihat langsung keadaan rakyatnya betapa
terkejut bapaknya karena tidak menyangka apa
yang ditakutin selama ini akhirnya terjadi sudah
berusaha menahan seperti apapun tetap saja
tidak bisa dengan mata berkaca-kaca menahan
sedih di matanya akhirnya mengijinkan keluar
dari istana tapi tiba-tiba Raja berubah pikiran
dan mengatakan tunggu saja anaknya lahir dan
menyaksikan kelahiran anaknya SIDARTHA
GAUTHAMA tahu bahwa bapaknya tidak akan
mengijinkan dia keluar dari Istana, terpikirlah
dirinya keluar dari Istana pada malam hari untuk
lebih amannya yang dimana dia ditemani orang
kepercayaannya untuk keluar dari Istana untuk
melihat keadaan rakyat dengan mata kepala
sendiri seperti apa kondisinya setelah keluar
dari Istana betapa kagetnya SIDARTHA banyak
sekali rakyatnya menderita tanpa sengaja
mendengar pembicaraan rakyatnya bahwa
selama ini rakyat tidak pernah dikasih
kesejahteraan dari kerajaan yang ada harus
membayar upah berupa sandang pangan
betapa sedihnya SIDARTHA mendengarnya
semua itu seperti pisau menghujam di
jantungnya dan seperti tak berguna hidupnya
bergelimang harta tapi tidak pernah memberi
yang terbaik buat rakyatnya disuruhnya orang
kepercayaannya untuk pulang ke istana
membawa bajunya yang mewah dan berganti
baju berbahan karung goni dan disinilah awal
perjalanan SIDARTHA dimulai dimana
SIDARTHA GAUTHAMA mendatangi guru untuk
mempelajari ajaran tentang kehidupan
kebersamaan terhadap sesama dengan sesama
umat manusia 5 tahun belajar tapi tidak ada
ketenangan jiwa dan merasa belum
mendapatkan suatu kepuasan diri.
Apa yang SIDARTHA inginkan lalu berpikir apa
saya harus menjalanin puasa tidak makan dan
tidak minum tapi sebelum itu dia mencoba
mengajarkan ajaran tersebut dan akhirnya ada
pengikut setia kemana dia pergi yang dimana
SIDARTHA bersila dan konsentrasi untuk
mendapatkan wahyu duduk dipohon BODIS
tersebut yang dimana diikuti oleh 5 orang
muridnya tetapi tetap belum merasakan
kekhusyukan hati lalu timbulah ide tidak makan
tidak minum dan duduk bersila selama 100 hari
dan diam saja tapi setelah selama itu tetap
tidak mendapat jawaban malah badan semakin
habis dan kondisi semakin parah dan hampir
saja nyaris kehilangan nyawanya dengan dibantu
Ibu tua memberikan susu dan makanan yang
akhirnya hanya satu orang muridnya yang tetap
setia menemani dan member makanan dan
minuman dan disinilah SIDARTHA sadar akan
perbuatannya bahwa dengan berbuat begitu
tidak ada artinya bukan jadi baik malah tidak
baik dan tidak akan menyelesaikan masalah
malah akan timbul masalah baru dan membuat
diri semakin terpuruk
Pada saat SIDARTHA berjalan hendak ke danau
besar tiba-tiba terdengar pembicaraan bapak
dan anak setelah mendengar itu semua
SIDARTHA baru mengerti makna apa arti dari
suatu kehidupan bahwa kita tetap makan seperti
biasa hanya takarannya saja yang diubah sedikit
makanan dan lebih banyak ke buah-buahan,
setelah mandi dan kembali lagi ke taman yang
dimana duduk di pohon BODIS tersebut dan
mulailah sidartha berdoa dan berdiam diri
dengan khusyuknya selama 40 hari 100 hari
barulah mendapatkan wahyu dari TUHAN
melalui utusannya BUDHHA SI TAPAK SAKTI
yang dimana SIDARTHA diajarkan cara untuk
mengerti apa makna dari kehidupan yang
pertama diajarkan dalam hal perbuatan dharma
bakti dan beramal kepada sesama umat apa bila
mereka dalam kesusahan dengan keikhlasan
hati lalu dicatat oleh muridnya yang dengan
setianya yang dimana SIDARTHA mulai
mendalami dharma bakti dimana tidak boleh
curang tidak jujur harus jujur dan kesusilaan
tidak boleh mencaci maki orang dan dipelajari
dulu masalahnya baru bisa mengambil
keputusan yang tidak memberatkan orang tidak
boleh mengambil hak orang lain yang nanti
dimana amal baiknya hilang setelah mempelajari
itu semua terus diajarkan bagaimana berpolitik
dengan baik dan jujur tidak menyusahkan
manusia dan mengajarkan tata cara perkawinan
dan harta warisan dan dimana semua itu apabila
manusia sudah sampai titk yang telah
ditentukan akan menemukan ketenangan dan
SIDARTHA diajarkan bermain hati yang paling
dalam yang dimana harus punya pikiran dan hati
bersatu supaya bisa mengendalikan emosi
keserakahan dan ketamakan dalam hidup
setelah semua diajarkan dan diberikan
kelebihan untuk membantu umat manusia
berjalan dari tempat ketempat dan dari desa ke
desa dan terus kekota mulailah ajaran budhha
dan mulailah orang banyak bertanya kepada
SIDARTHA dan ada salah satu pengikutnya
bertanya dimana kami akan berdoa apabila guru
tidak ada bagaimana kita berdoa yang dimana
telah mengajarkan ajaran doa-doa memuja
kepada TUHAN dan dimana terpikirlah
SIDARTHA bagaimana mereka akan berdoa
apabila tidak ada tempat berdoanya kepada
TUHAN dan mendoakan juga leluhurnya
memohon kepada TUHAN dan dimana
SIDARTHA yang diutus untuk menyambungkan
mereka kepada TUHANnya setelah SIDARTHA
berdoa kepada TUHAN lalu diturunkan wahyu
dan mengatakan buatlah KUIL untuk berdoa
semua manusia nantinya, setelah jadi SIDARTHA
merasa bahwa tugasnya sudah hampir selesai
jadi SIDARTHA lebih banyak istirahat sesekali
menerima tamunya dan pada uisa sudah
mencapai 80TAHUN barulah beliau meninggal
tapi sebelum meninggal sempat menulis kitab
yang megajarkan untuk manusia untuk Negara
dll, yang kemudian diserahkan kepada muridnya
dan seterusnya hingga kini.
Inilah perjalanan manusia yang nantinya buat
suatu kajian bahwa manusia apabila hati tidak
dibersihkan dengan air suci atau apa saja dan
diniatkan untuk berbuat baik akan menghasilkan
baik sampai akhir hayatnya
Lebih Menarik Lagi: