KARYA KARYANYA
Ibnu Qayyim adalah orang yang
sangat banyak mengarang buku. Hal
inilah yang menyebabkan
inventarisasi karya-karyanya secara
teliti menjadi sulit. Inilah daftar
buku-buku karangannya yang
diberikan para ulama.
1. Al-Ijtihad wa at-Taqlid. Ibnu
Qayyim menyebutkannya dalam kitab
Miftah Dar As-Sa’adah.
2. Ijtima’ al-Juyusy al-Islamiyah.
Telah dicetak berulang kali.
3. Ahkam Ahl adz-Dzimmah. Telah
dicetak dalam dua jilid yang ditahkik
oleh Shubhi ash-Shalih.
4. Asma’ Muallafat Ibnu Taimiyyah.
Sebuah disertasi yang diterbitkan
atas tahkik Shalahuddin al-Minjid.
5. Ushul at-Tafsir. Ibnu Qayyim
menyebutkannya dalam kitab Jala’
al-Afham.
6. Al-A’lam bi Ittisa ‘i Thuruq al-
Ahkam. Dia menyebutkannya dalam
kitab Ighatsah al-Luhfan.
7. A’lam al-Muaqqi ‘in ‘an Rabb al-
Alamin. Telah dicetak berulang kali
dalam empat jilid.
8. Ighatsah al-Luhfan min Mashadir
asy-Syaithan. Telah berkali-kali
dicetak dalam dua jilid.
9. Ighatsah al-Luhfan fi Hukm
Thalaq al-Ghadban. Sebuah disertasi
yang telah dicetak atas tahkik
Muhammad Jamaluddin al-Qasimi.
10. Iqtida’ adz-Dzikr bi Hushul al-
Khair wa Daf’i asy-Syar. Ash-Shufdi
menyebutkannya dalam kitab al-Wafi
bi al-Wafiat (11/271) dan Ibnu
Tughri Burdi dalam kitab al-Manhal
ash-Shafi 011/62), sebuah manuskrip.
11. Al-Amali al-Makkiyah. Ibnu
Qayyim menyebutkannya dalam kitab
Badai’u al- Fawaid.
12. Amtsal al-Qur’an. Telah tercetak.
13. Al-Ijaz. Pengarang kitab Kasyf
azh-Zhunun (1/206) dan al-Baghdadi
dalam kitab Hadiah al-Arifin (11/158)
menisbahkannya kepada Ibnu
Qayyim.
14. Badai’ al-Fawaid. Tercetak dalam
dua jilid.
15. Buthlan al-Kimiya’ min Arba’in
Wajhan. Buku ini telah diisyaratkan
oleh Ibnu Qayyim dalam buku
Miftah Dar as-Sa ‘adah.
16. Bayan al-Istidlal ‘ala Buthlan
Isytirath Muhallil as-Sibaq wa an-
Nidhal. Kitab ini telah disebutkan
oleh Ibnu Qayyim dalam kitab A’lam
al- Muwaqqi’in. Dan juga ash-Shufdi
dalam kitab al-Wafi bi al-Wafiyat
(11/271) dan Ibnu Rajab dalam kitab
Dzail Thabaqat al-Hanabilah (11/450)
telah menyebutkannya dengan nama
ad-Dalil ‘ala Istighnai al-Musabaqah
‘an at- Tahlil.
17. At-Tibyan fi Aqsam al-Qur’an.
Telah dicetak beberapa kali.
18. At-Tahbir lima Yahillu wa
Yahrum min Libas al-Harir. Ibnu
Qayyim menyebutkannya dalam kitab
Zad al-Ma ‘ad.
19. At-Tuhfah al-Makkiyah. Dia
menyebutkannya dalam berbagai
tempat dalam kitab Badai’u al-
Fawaid.
20. Tuhfah al-Maududfi Ahkam al-
Maulud. Telah dicetak berulang kali.
21. Tuhfah an-Nazilin bi Jiwar Rabb
al-Alamin. Dia menyebutkannya
dalam kitab Madarij as-Salikin.
22. Tadbir ar-Riasah fi al-Qawaid al-
Hukmiyah bi adz-Dzaka’ wa al-
Qarihah. Al- Baghdadi
menyebutkannya dalam kitab al-
Idhah al-Maknun fi adz-Dzail ‘ala
Kasyf azh-Zhunun (1/271).
23. At-Ta’liq ‘ala al-Ahkam. Ibnu
Qayyim mengisyaratkannya dalam
kitab Jala’ al- Afham.
24. At-Tafsir al-Qayyim. Ini adalah
tulisan terpisah-pisah dalam tafsir
Syaikh Muhammad Uwais an-Nadawi
dalam satu jilid. Tapi, dia tidak
mencakup semua ucapan Ibnu
Qayyim dalam tafsir. Namun, itu
adalah suatu usaha yang patut
mendapat pujian.
25. Tafdhil Makkah ‘ala al-Madinah.
Ibnu Rajab dalam kitab adz-Dzail
(11/450), ad- Dawudi dalam kitab
Thabaqat al-Mufassirin (11/193),
Ibnu al-’Ammad dalam kitab
Syadzarat al-Dzahab (6/178) dan al-
Sakhawi dalam kitab al-A’lam bi at-
Taubikh (him. 280) telah
menyebutkannya, tapi dengan nama
Tafdhil Makkah.
26. Tahdzib Mukhtashar Sunan Abi
Daud. Telah dicetak bersama dengan
kitab Mukhtashar al-Mundziri dan
syarahnya Ma ‘alim as-Sunan oleh al-
Khatthabi dalam delapan jilid.
27. Al-Jami’ bain as-Sunan wa al-
Atsar. Ibnu Qayyim menyebutkannya
dalam kitab Badai’u al-Fawaid.
28. Jala’u al-Afhamfi ash-Shalat wa
as-Salam ‘ala Khair al-Anam. Telah
dicetak berkali-kali di Mesir dan
India.
29. Jawabat Abidi ash-Shalban wa
Anna ma Hum ‘alaih Din asy-
Syaithan. Ibnu Rajab dalam
kitab adz-Dzail (11/450), ad-Dawudi
dalam kitab ath-Thabaqat (IV 93)
dan Ibnu al-’Ammad dalam kitab
asy-Syadzarat (VI/179)
menyebutkannya.
30. Al-Jawab asy-Syafi li man Sa ‘ala
‘an Tsamarah ad-Du ‘a idza Kana ma
Quddura Waqi’un. Asy-Syaukani
menyebutkannya dalam kitab al-
Badrath-Thali’(1V144).
31. Hadi al-Arwah ila Bilad al-Afrah.
Telah dicetak berkali-kali.
32. Al-Hamil, Hal Tahidhu am La.
Ibnu Qayyim telah menyinggung
masalah ini dalam kitabTahdzib
Sunan at-Tirmidzi.
33. Al-Hawi. Ahmad ‘Ubaid dalam
kata pengantar kitab Rawudah al-
Muhibbin berkata, “Ibnu Hajar al-
Asqallani telah menyebutkannnya
dalam kitab Fath al- Bari, juz XI”
34. Hurmah as-Sima’. Haji Khalifah
dalam kitab Kasyf azh-Zhunun
(1/650) dan al- Baghdadi dalam
kitab Hadiyah al-Arifin (11/158) telah
menyebutkannya.
35. Hukm Tarik ash-Shalah. Telah
berkali-kali dicetak.
36. Hukm Ighmam HilalRamadhan.
Ibnu Rajab dalam kitab adz-Dzail
(11/450), ad- Dawudi dalam kitab
ath-Thabaqat (11/93) dan Ibnu
al-’Ammad dalam kitab asy-
Syadzarat (VI/169) telah
menyebutkannya.
37. Hukm Tafdhil Ba’d al-Awulad ‘ala
Ba’d fi al-’Athiyah. Ibnu Qayyim
menyebutkannya dalam kitab
Tahdzib as-Sunan.
38. Ad-Da’ wa ad-Dawa’. Telah
dicetak berkali-kali dan dinamakan
juga dengan al- Jawab al-Kafi liman
Sa’ala ‘an ad-Dawa’asy-Syafi.
39. Dawa’ al-Qalb. ‘Abdullah al-
Jabburi menyebutkannya dalam
Fihris Maktabat Awuqaf Baghdad
(11/369). Ada juga naskah dengan
tulisan tangan oleh al-Jabburi
dengan nomor 4732. Kemungkinan
besar naskah ini adalah naskah
kitab ad- Da ‘ wa ad-Dawa’.
Meskipun demikian, lebih baik kita
menahan diri dalam mengambil
kesimpulan sebelum membaca
transkrip naskah tersebut. Wallahu
a’lam.
40. Rabi’ul-Abrar fi-ashshalah ‘ala
an-Nabi al-Mukhtar. Al-Baghdadi
menye butkannya dalam kitab
Hadiyah al-’Arifin (11/272) setelah
menyebutkan kitab Jala’u al-Afham.
41. Ar-Risalah al-Halabiyahfi ath-
Thariqah al-Muhammadiyah. Ini
adalah kumpulan bait-bait syair.
Muridnya ash-Shufdi dalam al-Wafi
bi al-Wafiyat (11/272), Ibnu Tughri
Burdi dalam al-Manhal ash-Shafi
yang masih dalam bentuk manuskrip
(111/62), ad-Dawudi dalam ath-
Thabaqat(IV93) dan Haji Khalifah
dalam Kasyf azh-Zhunun (1/861)
menyebutkannya.
42. Ar-Risalah asy-Syafi’iyah fi Ahkam
al-Mu’awwidzatain. Muridnya ash-
Shufdi dalam al-Wafi bi al-Wafiyat
(11/272) dan Ibnu Tughri Burdi
dalam al-Manhal as- Shafi (111/62)
menyebutkannya.
43. Risalah Ibni Qayyim ila Ahad
Ikhwanihi. Ditemukan satu
naskahnya dalam kumpulan
manuskrip perpustakaan al-
Mahmudiyah di Madinah al-
Munawwarah nomor 8/221 majami’
yang terdiri dari beberapa halaman
dalam ukuran kecil.
44. Ar-Risalah at-Tabukiyah yang
dicetak di Mesir dengan nama ini
dan dicetak juga dengan
judul Tuhfah al-Ahbab fi Tafsir
Qawuluhi Ta ‘ala: wa ta ‘awanu
‘alalbirri wattaqwa wa la ta’awanu
‘alalitsm wal’udwan wa attaqullaha
innallaha syadidul’iqab.
45. Raf’u at-Tanzil. Haji Khalifah
dalam Kasyf azh-Zhunun (1/909) dan
al-Baghdadi dalamHadiyah al-’Arifin
(11/158) menyebutkannya.
46. Raf’u al-Yadainfi ash-Shalah.
Muridnya Ibnu Rajab dalam adz-
Dzail (11/150), ash-Shufdi dalam al-
Wafi bi al-Wafiyat (11/272), Ibnu
Hajar dalam ad-Duraf al- Kaminah
(IV/33), as-Suyuthi dalamBaghyah al-
Wu’at (V63), ad-Dawudi dalam at-
Thabaqat (11/93), Ibnu al-’Ammad
dalam asy-Syadzarat (VI/168) dan
Haji Khalifah dalam Kasyf azh-
Zhunun (1/911).
47. Raudhah al-Muhibbin wa Nazhah
al-Musytaqin. Ibnu Qayyim
menulisnya dalam perjalanan jauh
dari tanah air dan perpustakaannya.
Kitab ini telah dicetak berkali- kali.
48. Ar-Ruh. Telah tersebar di
kalangan beberapa penuntut ilmu
bahwa kitab ini bukan karangan
Ibnu Qayyim atau dia menulisnya
sebelum berhubungan dengan Ibnu
Taimiyyah.
Akan tetapi, orang yang
menelaahnya akan menemukan
kejelasan bahwa kitab ini adalah
karangan Ibnu Qayyim dan
ditulisnya setelah berhubungan
dengan Ibnu Taimiyyah. Yang
menguatkan pendapat ini adalah
bahwa Ibnu Qayyim telah
menyebutkan kitab ini dalam
kitabnya at-Tibyan. Ibnu Qayyim
juga telah menyebutkan gurunya,
Ibnu Taimiyyah kurang lebih
sepuluh kali dalam kitab ar-Ruh
dengan mengutip pendapat-
pendapatnya serta menyebutkan
pendapat yang dipilihnya.
Di samping itu, kita menemukan ada
sekelompok tokoh autobiografer Ibnu
Qayyim telah menyebutkan kitab ini
dalam buku-buku karangan mereka.
Mereka itu seperti al-Hafizh Ibnu
Hajar dalam ad-Durar al-Kaminah
(IV/23), as-Suyuthi dalam Baghyah
al-Wu’at (1/63), Ibnu al-’Ammad
dalam asy-Syadzarat (VI/170), asy-
Syaukani dalam al-Badr at-Thali’
(11/144), Haji Khalifah
dalamKasyfazh-Shunun (11/1421), al-
Baghdadi dalam Hadiyah al-’Arifin
(11/158) dan al-Alusi dalamJala’u
al-’Ainain (him. 32).
49. Ar-Ruh wa an-Nafs. Ini bukan
kitab ar-Ruh. Ibnu Qayyim telah
menyebutkannya dalam kitab ar-Ruh,
Mitah as-Sa’adah dan Jala’u al-
Afham.
50. Zad al-Musafirin ila Manazil as-
Su ‘ada ‘fi Hadyi Khatam al-Anbiya’.
Ibnu Rajab dalam adz-Dzail (11/93),
ad-Dawudi dalam at-Thabaqat
(11/93), Ibnu al-Ammad dalam asy-
Syadzarat(VI/169), dan al-Baghdadi
dalam Hadiyah al-Arifin (11/158).
51. Zad al-Ma’ad fi Hadyi Khair
al-’Ibad. Ini telah dicetak berkali-
kali di India, Mesir, Syiria dan
terakhir diterbitkan dalam lima jilid.
52. As-Sunnah wa al-Bid’ah. Ahmad
‘Ubaid menyebutkannya dalam
mukadimah kitab Rawudhah al-
Muhibbin.
53. Sharh Asma’ al-Kitab al-Aziz.
Ibnu Rajab dalam adz-Dzail (11/449)
, ad-Dawudi dalam at-Thabaqat
(11/92) dan Ibnu al-Ammad dalam
asy-Syadzarat (VI/169)
menyebutkannya.
54. Syarh al-Asma’ al-Husna. Ibnu
Rajab dalam adz-Dzail (11/450), ad-
Dawudi dalam at-Thabaqat (11/93)
dan Ibnu al-’Ammad dalam asy-
Syadzarat (VI/170) menyebutkannya.
55. Syifa’ al-Alil fi Masail al-Qadha’
wa al-Qadr wa al-Hikmah wa at-Ta’lil.
Ini telah diterbitkan.
56. Ash-Shabr wa as-Sakan. Haji
Khalifah dalam Kasyf azh-Zhunun
(11/1432) dan al-Baghdadi dalam
Hadiyah al-Arifin (11/158) telah
menyebutkannya.
57. Ash-Shirath al-Mustaqim fi
Ahkam Ahl al-Jahim. Ibnu Rajab
menyebutkannya dalam adz-Dzail
(11/450), ad-Dawudi dalam at-
Thabaqat (11/93), Ibnu al-Ammad
dalam asy-Syadzarat (VI/169).
58. Ash-Shawaiqal-Munazzalah
‘alaaj-Jahmiyah waal-Mu’atthilah,
satujilid. Ibnu Rajab
menyebutkannya dalam adz-Dzail
(11/450), ad-Dawudi dalam at-
Thabaqat (11/93), Ibnu al-Ammad
dalam asy-Syadzarat (VI/169), asy-
Syaukani dalam al-
Badr at-Thali’ (117144), Haji Khalifah
dalam Kasyf azh-Zhunun (11/1083),
al-Baghdadi dalamHadiyah al-’Arifin
(11/158) dengan nama ash-Shawaiq
al-Mursalah. Kitab ini belum
diterbitkan, yang telah diterbitkan
hanya kitab al-Mukhtashar karya
Muhammad bin al-Maushili.
59. At-Tha’un. Ibnu Rajab
menyebutkannya dalam adz-Dzail
(11/93), ad-Dawudi dalam at-
Thabaqat (11/93), Ibnu al-’Ammad
dalam Asy-Syadzarat (W196) dan al-
Baghdadi dalamHadiyah al-Arifin
(11/158).
60. Thibb al-Qulub. Az-Zarkali
menyebutkannya dalam kitab al-
A’lam (VI/280), Ahmad ‘Ubaid dalam
mukadimah Rawudhah al-Muhibbin
dan dia berkata, “Profesor Ma’luf
menyebutkan bahwa ada satu
naskahnya di Berlin.”
61. At-Thibb an-Nabawi. Ibnu
Qayyim menyatukannya dengan kitab
Zad al-Ma ‘ad, tapi ia telah
diterbitkan secara terpisah.
62. Thariq al-Hijratain wa Bab as-
Sa’adatain. Telah dicetak beberapa
kali. Ibnu Qayyim menyebutkan
kitab ini dalam berbagai kitab
karangannya dengan judul Safar al-
Hijratain.
63. At-Thuruq al-Hukmiyahfi as-
Siyasah asy-Syar’iyah. Telah dicetak
ulang beberapa kali.
64. Thariqah al-Bashair ila Hadiqah
as-Sarair fi Nazhm al-Kabair. Kitab
ini tercantum dalam indeks buku-
buku Auqaf di Baghdad dan
disebutkan bahwa buku ini ada
naskahnya yang sangat berharga
ditulis tahun 811 H.
65. Thalaq al-Haidh. Ibnu Qayyim
menyebutkannya dalam kitab
Tahdzib Sunan Abi Dawud.
66. ‘Uddah ash-Shabirin wa
Dzakhirah asy-Syakirin. Ini telah
dicetak berulang kali.
67. Aqd Muhkam al-Ahibba’ baina al-
Kalam at-Thayyib wa al-Amal ash-
Shalih al- Marfu’ ila Rabb as-Sama’.
Ibnu Rajab menyebutkannya dalam
adz-Dzail (11/ 449), ad-Dawudi
dalam at-Thabaqat (11/92), Ibnu al-
Ammad dalam asy-Syadzarat (VI/169)
dan al-Baghdadi dalam Hadiyah al-
Arifin (11/158).
68. Al-Fatawa. Al-Alusi
menyebutkannya dalam Jala ‘u al-
Ainain.
69. Al-Fath al-Quds. Ibnu Rajab
dalam adz-Dzail (II450), ad-Dawudi
dalam at- Thabaqat (11/93), Ibnu al-
Ammad dalam asy-Syadzarat (VI/169)
dan al-Baghdadi dalam Hidayah al-
Arifin(11/158).
70. Al-Fath al-Makki. Ibnu Qayyim
telah menyebutkannya dalam
kitabnyaitoda’w al-Fawaid.
71. Al-Futuhat al-Qudsiyah. Ibnu
Qayyim menyebutkannya dalam
kitabnya Miftah Daras-Sa’adah.
72. Al-Farq bain al-Khillah wa al-
Mahabbah wa Munazharah al-Khalil
li Qawumih. Ibnu Rajab
menyebutkannya dalam adz-Dzail
(11/450) dan Ibnu al-Ammad dalam
asy-Syadzarat (VI/168).
73. Al-Farusiyah. Kitab ini adalah
ringkasan kitab al-Farusiyah asy-
Syar’iyah. Dan, telah dicetak di
Mesir.
74. Al-Farusiyah asy-Syar’iyah. Ibnu
Tughri Burdi menyebutkannya dalam
a\-Manhal ash-Shafi (E/hlm. 93
75. Fahdl ‘Iim wa Ahlih. Ibnu Rajab
menyebutkannya dalam adz-Dzail
(11/450) dan ad-Dawudi dalam at-
Thabaqat (11/93).
76. Fawadh fi al-Kalam ‘ala Hadits al-
Ghamamah wa Hadits al-Ghazalah
wa ad- Dhub wa Ghairih. Sebuah
tulisan yang terdiri dari sembilan
belas lembar dalam manuskrip
perpustakaan azh-Zhahiriyah di
Damaskus dengan nomor 5485.
Syaikh Muhammad Nashiruddin al-
Albani dalam indeks perpustakaan
halaman 100 juga menyebutkannya.
77. Al-Fawaid. Telah dicetak.
78. Qurrah ‘Uyun al-Muhibbin wa
Rawudhah Qulub al-’Arifin. Al-
Baghdadi menyebutkannya dalam
Hidayah al-’Arifin (11/158).
79. Al-Kafiyah asy-Syafiyah fi an-
Nahw. Pengarang Kasyf azh-Zhunun
(11/1369).
80. Al-Kafiyah asy-Syafiyah fi al-
Intishar li al-Firqah an-Najiyah.
Telah dicetak beberapa kali. Kitab
inilah yang dikenal dengan al-
Qashidah an-Nuniyah.
81. Al-Kabair. Ibnu Rajab
menyebutkannya dalam adz-Dzail
(11/450), ad-Dawud dalam at-
Thabaqat (11/93), Ibnu al-’Ammad
dalam asy-Syadzarat (Vl/hlm. 168)
dan al-Baghdadi dalam Hidayah al-
Arifin (11/158).
82. Kasyf al-Ghitha’ ‘an Hukm Sima’
al-Ghina’.
83. Al-Kalam at-Thayyib wa
al-’Amalash-Shalih. Telah dicetak
beberapa kali di Mesir dan India
dengan judul al-Wabil ash-Shaib min
al-Kalam at-Thayyib.
84. Al-Lamhahfiar-Rad ‘alaIbni
Thalhah. Al-’Allamahal-
Manawimenyebutkannya dalam Faidh
al-Qadir (1/116).
85. Madarij as-Salikin baina Manazil
Iyyaka Na’bud wa Iyyaka Nasta’in. Ini
telah dicetak dalam tiga jilid.
86. Al-Masail at-Tharablisiyah. Ibnu
Rajab menyebutkannya dalam adz-
Dzail (11/ 449), ad-Dawudi dalam at-
Thabaqat (11/93) dan Ibnu
al-’Ammad dalam asy- Syadzarat
(VI/169).
87. Ma’ani al-Hurufwa al-Adawat.
Ash-Shufdi menyebutkannya dalam
al-Wafi bi al-Wafiyat (11/271), Ibnu
Tughri Burdi dalam al-Manhal ash-
Shafi (11/62) yang masih dalam
bentuk manuskrip, ad-Dawudi dalam
at-Thabaqat (11/93), as-Suyuthi
dalam Baghyah al-Wu’at (1/63) dan
Haji Khalifah dalam Kasyf azh-
Zhunun (11/ 1729).
88. Miftah Dar as-Sa’adah wa
Mansyur Wilayah al-’Hm wa al-
Iradah. Inilah kitab kita sekarang
ini. Ibnu Qayyim menyebutnya
dalam mukadimah dengan judul
Miftah Dar as-Sa ‘adah wa Mansyur
Wilayah AM al- ‘Urn wa al-Iradah.
Kitab ini telah dicetak dua kali, tapi
tanpa tahkik. Cetakan ini, sepanjang
pengetahuan kami, merupakan
naskah tahkik pertama.
89. Al-Manar al-Muniffi ash-Shahih
wa ad-Dhaif. Ini telah berulangkali
dicetak.
90. Al-Mawurid ash-Shafi wa az-Zhil
al-Wafi. Al-Baghdadi
menyebutkannya dalam Hidayah
al-’Arifin (11/159) dan Ibnu Qayyim
dalam kitabnya Thariq al-Hijratain.
91. Maulid an-Nabawi saw. Asy-
Syaukani menyebutkannya dalam al-
Badr ath-Thali’ (11/144) dan Shadiq
al-Qannuji dalam at-Tajal-Mukallal.
Al-Qannuji menyebutkan bahwa dia
memiliki satu manuskrip dari kitab
ini.
92. Al-Mahdi. Haji Khalifah
menyebutkannya dalam Kasyf azh-
Zhunun (11/1465).
93. Al-Muhadzab fi …. Haji Khalifah
menyebutkannya dalam Kasyf azh-
Zhunun (IV1914).
94. Naqd al-Manqul wa al-Mahk al-
Mumayyiz bain al-Maqbul wa al-
Mardud. Ibnu Rajab
menyebutkannya dalam adz-Dzail
(11/450), ad-Dawudi dalamath-
Thabaqat (11/93), Ibnu al-’Ammad
dalam asy-Syadzarat (VI/168) dan al-
Baghdadi dalam Hidayah al-’Arifin
(11/159).
95. Nikah al-Muhrim. Ibnu Rajab
menyebutkannya dalam adz-Dzail
(11/450), ad- Dawudi dalamath-
Thabaqat (11/193), dan Ibnu
al-’Ammad dalam asy-Syadzarat
(VI/168).
96. Nur al-Mu’min wa Hayatuh. Ibnu
Rajab menyebutkannya dalam adz-
Dzail (11/ 450), Ibnu al-Ammad
dalam asy-Syadzarat (VI/178) dan al-
Baghdadi dalam Hidayah al-’Arifin
(11/159).
97. Hidayah al-HayarifiAjubah al-
Yahud wa an-Nashara. Ini telah
tercetak beberapa kali.
Selain itu, di sana ada juga artikel
atau tulisan tersendiri karya Ibnu
Qayyim yang diambil dari buku dan
karangan-karangannya. Misalnya
kitab Bulugh as-Sulfi Aqdhiyatil-
Rasulsaw. yang
disarikan dari kitab A’lam al-
Muwaqqi’in, Tafsir al-Fatihah dari
kitab Madarijas-Salikin, Tafsir al-
Mu’awwidzatain dari kitab Badaiul-
Fawaid, ar-Risalah al-Qabriyahfi ar-
Radd ‘ala MunkiriAdzabil-QabrMinaz-
Zanadiqah wal-Qadariyah dari kitab
ar-Ruh.
Sebagian orang tidak mampu
membedakan antara Ibnu Qayyim al-
Jauziyah dengan Ibnu al-Jauzi
karena kemiripan nama. Kesalahan
ini telah berakibat pada penisbahan
beberapa kitab karya Ibnu al-Jauzi
kepada Ibnu Qayyim al-Jauziyah.
Kesalahan seperti itu terjadi karena
kelalaian para penulis manuskrip
atau karena perbuatan orang-orang
yang sentimen terhadap Ibnu
Qayyim al-Jauziyah.
Sebagai bukti adalah bahwa Ibnu al-
Jauzi adalah Abdurrahman bin Ali
al-Qursyi, wafat tahun 597 H.
Meskipun dia adalah salah seorang
ulama dari golongan Hanbali yang
terkemuka dan banyak menulis, tapi
dalam kajian masalah nama-nama
dan sifat Allah SWT dia tidak
mengikuti metode Imam Hanbal
karena dia dalam hal ini menempuh
metode takwil. Ini jelas
bertentangan dengan metodologi
Ibnu Qayyim sebab dia menempuh
metode ulama salaf.
Di antara buku yang dinisbahkan
kepada Ibnu Qayyim, padahal
sebenarnya itu adalah karya Ibnu al-
Jauzi, adalah kitab Daf’u Syubahit-
Tasybih bi Akaffit-Tanzih. Kitab ini
banyak memuat takwil yang keliru.
Karena itu, dia terjerumus dalam
ta’thil guna melepaskan diri dari
noda tasybih(penyerupaan).
Allah Tabaroka wa ta’ala telah
memberikan petunjuk kepada Ibnu
Qayyim al-Jauziyah sehingga dia
mengikuti langkah ulama salaf.
Sebab itu, dia selamat dari noda
tasybih dan bahaya
takwil. Dia menempuh cara ulama
salaf di mana dia hanya menetapkan
apa yang ditetapkan Allah SWT
untuk diri-Nya dan apa yang
ditetapkan oleh Rasul-Nya tanpa
melakukan penyimpangan, tasybih
dan ta ‘thil.
Demikian pula kitab Akhbar an-Nisa’.
Kitab ini dinisbahkan kepada Ibnu
Qayyim al-Jauziyah, padahal kitab ini
dikenal sebagai karya Ibnu al-Jauzi