Petuah | Blog Legenda Tauhid

Petuah


20.41 |

1. Amal yang paling dicintai oleh
Allah adalah yang terus
menerus meski hanya sedikit.
(Kanjeng Nabi)
2. Akan kuberikan ilmu yang
kumiliki kepada siapapun, asal
mereka mau memanfaatkan
ilmu yang telah kuberikan itu.
(Imam Syafi’i)
3. Jangan sampai ayam jantan
lebih pandai darimu. Ia
berkokok di waktu subuh,
sedang kamu tetap lelap
dalam tidur. (Lukman Hakim).
4. Apabila secara kebetulan kamu
menjadi orang yang dekat
dengan penguasa, maka
berhati-hatilah kamu seolah-
olah kamu sedang berdiri di
atas pedang yang tajam sekali.
(Imam Ghozali)
5. Aku tak suka memakai baju
baru, hal itu kulakukan karena
aku takut timbul iri hati
tetangga-tetanggaku. (Abu
Ayub as-Sakhtayani).
6. Allah telah memberikan
petunjuk kepadaku sehinga
aku bisa mengenali diriku
sendiri dengan segala
kelemahan dan kehinaanku.
(Ali BinAbu Thalib).
7. Andaikata seseorang mau
memikirkan kebesaran Allah,
maka ia takkan sampai hati
untuk melakukan perbuatan
perbuatan dosa. (Bisyir)
8. Sifat rendah hati, yaitu taat
dalam mengerjakan kebenaran
dan menerima kebenaran itu
yang datangnya dari siapapun.
(Fudlail bin Iyadl).
9. Dalam shalatku selama 40
tahun, aku tak pernah lupa
mendo’akan guruku yang
bernama Imam Syafi’i. Itu
kulakukan karena aku
memperolah ilmu dari Allah
lewat beliau. (Yahya bin Said
al-Qathan).
10. Orang yang beramal tanpa
didasari ilmu, maka amalnya
akan sia-sia belaka, karena
tidak diterima oleh Allah.
(Ibnu Ruslan).
11. Fikiran merupakan sumber dari
ilmu, sedang ilmu itu sendiri
merupakan sumber amal.
(Wahb).
12. Orang yang mengerti ilmu fikih
berarti ia bisa makrifat kepada
Allah dengan ilmunya
menyebabkan ia kenal kepada-
Nya. Bahkan dengan ilmunya ia
bisa mengajar orang lain
sampai pandai. (Syeikh
Izzuddin bin Abdussalam).
13. Jangan berteman yang hanya
mau menemanimu ketika kamu
sehat atau kaya, karena tipe
teman seperti itu sungguh
berbahaya sekali bagi kamu
dibelakang hari.(Imam Ghozali)
.
14. Jika ada musuh yang bisa
mendekatkan kamu kepada
Allah, maka hal itu lebih baik
dari pada teman akrab yang
menjauhkan kamu dari Allah.
(Abul Hasan as-Sadzili).
15. Wahai Sayyidina Ali!
Ketahuilah olehmu bahwa ada
dua golongan yang celaka di
hadapanmu. Pertama yaitu
yang terlalu cinta kepadamu.
Dan kedua yang terlalu benci
kepadamu. (Kanjeng Nabi).
16. Orang yang bijak tidak akan
terpeleset oleh harta, dan
meski terpeleset, ia akan tetap
mendapatkan pegangan.
(Abdullah bin Abbas).
17. Berfikir sesaat sungguh lebih
mengesankan ketimbang
mengerjakan shalat sepanjang
malam. (Hasan Bashri).
18. Hal-hal yang bisa
menyebabkan badan lemah
antara lain sebagai berikut:
Banyak makan makanan yang
rasanya masam, sering
bersedih, banyak minum air
tetapi tidak makan sesuatu,
serta sering melakukan
hubungan seksual. (Imam
Ghazali).
19. Barang siapa tidak mencintai
untuk agama dan membenci
untuk agama, maka ketahuilah
bahwa sesungguhnya ia tidak
memiliki agama. (Abu Abdilah
al- Shdiq).
20. Berhati-hatilah dari berteman
dengan : Ulama yang bersikap
tak peduli, pecinta ajaran sufi
yang bodoh serta pemimpin-
pemimpin yang lalai. (Sahl bin
Abdullah).
21. Inginkan sesuatu dengan bakat
yang kau miliki, dan jangan
menginginkan sesuatu sesuai
dengan nafsu atau seleramu.
(Lukman Hakim).
22. Bagi orang berilmu yang ingin
meraih kebahagiaan di dunia
maupun di akhirat, maka
kuncinya hendakalah ia
mengamalkan ilmunya kepada
orang-orang. (Syaikh Abdul
Qodir Jailani).
23. Merenungkan tentang nikmat
Allah sungguh merupakan
salah satu ibadah yang utama.
(Umar bin Abdul Azis).
24. Teman yang tidak
membabantu kesulitan seperti
halnya musuh. Tanpa saling
membantu maka hubungan
teman tak akan lama. Telah
kucari teman sejati dalam
setiap masa, akan tetapi
usahaku itu siasia belaka.
(Imam Syafií).
25. Lihatlah orang-orang yang
dibawahmu dalam usrusan
harta dunia, dan jangan sekali-
kali melihat yang berada di
atasmu, supaya kamu tidak
meremehkan karunia Allah
yang diberikan kepadamu.
(Kanjeng Nabi).
26. Sedikit makan, sedikit tidur,
dan sedikit kesenangan
merupakan ciri-ciri orang yang
dicintai oleh Allah. (Abu Bakar
bin Abdullah Al-Muzani).
27. Barang siapa senang menjadi
pemimpin, maka ia tidak akan
mendapat kemenagan untuk
selama-lamanya. (Fudhail bin
Iyadh).
28. Siapa yang pada hari ini hanya
memikirkan dirinya sendiri
maka pada esok iapun akan
memikirkan dirinya saja. Lebih
dari itu, siapa yang pada hari
ini memikirkan Allah maka
besok ia akan selalu
memikirkan Allah pula. (Abu
Sulaiman).
29. Bersikap sabar kepada kawan
yang berbuat jelek kepadamu
sungguh lebih baik dari pada
mencacinya. mencaci lebih
baik dari pada memutuskan
talisilaturahmi. Dan
memutuskan tali silaturahmi
lebih baik dari pada
bertengkar. (Seorang Ulama).
30. Allah tidak memberi kekuatan
terhadap orang-orang alim
lewat suatu paksaan, akan
tetapi Allah menguatkan
mereka lewat pintu iman.
(Sahl Ibnu Abdullah).
31. Ketahuilah olehmu,
sesungguhnya akal hanya
merupakan sesuatu alat untuk
mencapai segala sesuatu yang
hanya berhubungan dengan
hamba atau manusia, bukan
untuk mencapai Allah. (Ibnu
Atha).
32. Jangan sekali-kali kamu
menganggap remeh kebajikan
meski kelihatannya tidak
berharga, yaitu seperti ketika
kamu menyambut temanmu
dengan menampakkan wajah
berseri-seri. (Kanjeng Nabi
Muhammad).
33. Jika seseorang mati dalam
keadaan punya hutang,
padahal orang itu mampu
membayarnya ketika masih
hidup di dunia, maka
kebahagiaannya akan diambil
dan diberikan kepadanya dosa
orang yang di hutanginya, lalu
ia dijebloskan ke neraka.
Namun, jika memang tidak
mampu membayarnya, maka
hanya kebaikannya saja yang
diambil, lalu diberikan kepada
pihak yang dihutangi. sedang
dosa si pemberi hutang tidak
diberikan kepada orang yang
berhutang. (Ibnu Abdusalam).
34. Jalan yang diajarkan syariát
islam adalah jalan yang paling
tepat dalam pengerjaan
ibadah kepada Allah. Karena
itu bertaqwalah kepada Allah
dan hendaklah istiqomah
dalam mengerjakan perintah-
perintahnya dan menjauhi
larangannya. (Abdu Khodir
jailani).
35. Hendaklah kamu tetap berbuat
baik kepada orang yang
berbuat jelek kepadamu.
(Lukman Hakim).
36. Kebahagiaanku jika mati
sebelum baligh lalu aku
dimasukkan kedalam syurga,
tidak sebahagia jika aku hidup
sampai tua dalam keadaan
mengenal Allah yaitu yang
paling bertaqwa, rajin
mengerjaklan ibadah serta
menerima apa apa yang telah
di berikan Allah kepadaku. (Ali
bin Abu Tholib).
37. Jika Allah bersamamu, maka
jangan takut kepada siapa
saja, akan tetapi jika Allah
sudah tidak lagi bersamamu,
maka siapa lagi yang bisa
diharapkan olehmu? (Hasan al
Banna).
38. Barang siapa tidak peduli
terhadap nasib agama, berarti
ia tidak punya agama, barang
siapa yang semangatnya tidak
berkobar-kobar jika agama
Islam ditimpa suatu bencana,
maka Islam tidak butuh
kepada mereka. (Imam al-
Ghazali).
39. Ilmu menginginkan untuk
diamalkan. Apabila orang
mengamalkannya, maka ilmu
itu tetap ada. Namun
sebaliknya, jika tidak
diamalkan, maka ilmu akan
hilang dengan sendirinya.
(Sufyan ats-Tsauri).
40. Ketahuilah bahwa
sesungguhnya ilmu yang bisa
melahirkan rasa takut kepada
Allah adalah ilmu yang paling
baik. (Ibnu Athaillah as-
Sakandari). Bekerjalah untuk
keperluan makanmu. Sedang
yang paling baik bagi kau
yaitu bangun di tengah malam
dan berpuasa di siang hari.
(Ibrahim bin Adham).
41. Jalan apa saja yang ditempuh
seseorang dalam mengerjakan
ibadah adalah sesaat kecuali
jalan yang ditempuh oleh
Kanjeng nabi Muhammad.
Dalam pada itu, siapapun yang
tidak mengikuti petunjuk kitab
suci Al-Qurán dan hadits nabi,
maka janganlah ia mengikuti
pendapatku. Hal itu karena
pendapatku berasal dari Qurán
–Hadits. (Imam al-Junaid).
42. Orang yang tidak percaya
bahwa Allah telah menjamin
rezekinya, maka ia akan
mendapat laknat dari Allah.
(Hasanal-Bashri).
43. Dzikir seperti halnya jiwa dari
semua amal, sedang
keutamaan dan kelebihan
dzikir tidak bisa dibatasi. (AL-
Qusyairi).
44. Orang-orang yang tidak
mengikuti keinginan-keinginan
hawa nafsunya, maka tidak
akan mendapat pujian dari
orang banyak. (Imam al-
Ghazali).
45. Orang dermawan dekat kepada
Allah, dekat pada rahmat-Nya,
serta selamat dari siksa-Nya.
Sedang orang kikir, jauh dari
Allah, jauh dari rahmat-Nya
dan dekat sekali kepada siksa-
Nya. (Kanjeng Nabi).
46. Barang siapa tidak meghargai
nikmat, maka nikmat itu akan
diambil dalam keadaan ia
tidak mengetahuinya. (Siriy
Assaqathi).
47. Mengerjakan sesuatu sesuai
dengan ketentuan hukum
syara’ berarti menuju jalan
kebahagiaan baik di dunia
lebih-lebih di akhirat. Dan
hendaklah kamu merasa takut
jika kamu berpisah dengan
orang-orang yang ahli di
bidang agama. (Syaikh Abdul
Qadir Jailani).
48. Saya merasa heran kepada
orang-orang yang mengerjakan
shalat subuh setelah matahari
terbit. Lalu bagaimana mereka
diberi rezeki. (Ulama Shalaf).
49. Para pembuat peti jenasah
mengira bahwa tidak ada yang
lebih busuk melebihi mayat
orang-orang yang beriman.
Bahkan diterangkan oleh
Allah : Perut ulama jahat
sungguh lebih busuk baunya
dari itu. (Al-Auzaí).
50. Orang yang hanya sehari-
harinya hanya sibuk mencari
uang untuk kesejahteraan
keluarganya, maka mustahil ia
mendapat ilmu pengetahuan.
(Imam Syafií).
51. Tanda tanda orang yang celaka
antara lain: Bergairah dalam
mengerjakan perbuatan-
perbuatan haram, menjauhi
nasihat ulama dan selalu
menyendiri jika mengerjakan
shalat. (Kanjeng Nabi).
52. Manisnya akhirat mustahil
diraih oleh orang-orang yang
suka terkenal di mata
manusia. (Bisyir).
53. Dengan pengalaman akan
bertambah ilmu
pengetahuannya, dengan
berdzikir menyebabkan
bertambah rasa cinta dan
dengan berfikir akan
menambah rasa taqwa kepada
Allah. (Hatim).
54. Aku akan mencari ilmu hanya
karena Allah, dan aku tidak
akan mencari jika untuk selain
Allah. (Imam al-Ghazali).
55. Berfikir merupakan cermin
untuk melihat apa-apa yang
baik dan yang buruk pada
dirimu. (Fudhail).
56. Ketahuilah bahwa satu majelis
ilmu bisa menghapus dosa 70
majelis yang tidak ada
gunanya. (Atha’bin Yassar).
57. Kulupakan dadaku dan
kubelenggu penyakit tamakku,
karena aku sadar bahwa sifat
tamak bisa melahirkan
kehinaan. (Imam Syafií).
58. Biasakan hatimu untuk
bertafakur dan biasakan
matamu dengan sering
menangis. (AbuSulaiman ad-
Darani).
59. Hidup didunia hanya
merupakan tempat tinggal
sementara untuk melanjutkan
perjalanan nan jauh menuju
keabadian. (Kanjeng Nabi).
60. Setiap manusia hendaknya
memperhatikan waktu dan
sekaligus mengutamakannya.
(Umar bin Utsman al-Maliky).
61. Apabila kamu melihat
seseorang sedang
memanjatkan doá kepada
Allah, tetapi disisi lain
perbuatannya tidak sesuai
dengan hukum syara’, maka
jauhilah orang itu. (Abdul
Qasim an-Nawwawi).
62. Kuakui bahwa dosaku banyak
sekali. Tapi, aku sadar,
sesungguhnya rahmat Allah
lebih luas dan lebih besar dari
dosa-dosaku. (Abu Nawas).
63. Jika kamu berhadapan dengan
gurumu, sesungguhnya secara
hakikat kamu sedang
berhadapan dengan rasul.
Sadar akan hal itu, maka
hormatilah gurumu. (Sebagian
Ulama).
64. Setiap kamu adalah pemimpin,
yaitu : Pemimpin terhadap diri
dan keluarganya, pemimpin
terhadap masyarakat dan
bangsanya.( Mousthafaal-
Gholayaini). Pengkhianatan
yang paling besar adalah
pengkhianatan umat, sedang
pengkhianat yang paling keji
yaitu pengkhianatan
pemimpin. (Ali bin Abu Thalib)
.
65. Berteman dengan orang yang
bodoh yang tidak mengikuti
ajakan hawa nafsunya sungguh
lebih baik bagi kamu
ketimbang berteman dengan
orang alim tapi suka terhadap
nafsuya. (Ibnu Athaillah as-
Sakandari).
66. Siapa takut kepada Allah,
maka tidak hidup marahnya,
Siapa yang bertaqwa kepada-
Nya, niscaya tidak mengerjakan
sesukanya. (Umar bin
Khathhab).
67. Ya Allah! Seandainya Engkau
akan mengadili kelak pada hari
kiamat, maka jangan Kau adili
aku di dekat Nabi Muhammad,
karena aku merasa malu jika
mengaku sebagai umatnya
padahal hidupku penuh
dengan perbuatan dosa.
(Muhammad Iqbal).
68. Cintai dan sayangilah para
fakir miskin, maka Allah akan
menyayangimu. (Kanjeng Nabi)
.
69. Hendaklah kamu menjauhi
keramaian orang banyak atau
berúzlah,. Katakan demikian,
karena orang banyak bisa
menyebabkan kamu berpaling
dari Allah serta mendorong
kamu untuk berbuat dosa.
(Sayyid Bakri al-Maliki).
70. Yang disebut orang sufi, yaitu
orang yang hatinya bersih dan
selalu mengingat Allah.
(Basyar bin al-Harits).
71. Tidak ada suatu kebahagiaan
bagi ornag-orang muslim
setelah mereka memeluk Islam,
seperti kebahagiaan mereka
ketika itu. (Anas r.a.).
72. Telah kurangkum pendapat 70
orang shiddiqin. Mereka
sebagaian besar berpendapat
bahwa banyak minum bisa
menyebabkan banyak tidur.
(Ibrahim bin Khawwas).
73. Aku tidak pernah melihat
orang yang berakal, melainkan
kutemukan dia takut kepada
mati dan merasa susah
dengannya. (Hasan).
74. Aku tidak pernah berdialog
dengan seseorang dengan
tujuan aku lebih senang jika
ia berpendapat salah. (Imam
Syafií).
75. Wahai pemburu dunia!
Berbuatlah kebajikan dan
hendaklah kamu meninggalkan
dunia, karena hal itu lebih
baik bagimu. (Nabi Isa).
76. Barang siapa tidak dicoba
dengan bencana atau
kesusahan, maka tidak ada
sebuah kebahagiaanpun
baginya di sis Allah. (Adh-
Dhahhak).
77. Perbanyaklah kamu mengingat
mati, karena hal itu bisa
membersihkan dosa dan
menyebabkan zuhud atau
tidak cinta kepada dunia.
(Kanjeng Nabi).
78. Orang yang cinta kepada Allah
akan minum dari gelas
kecintaan dan bumi menjadi
sempit baginya. Ya, dia
mengenal Allah dengan penuh
ma’rifat kepada-Nya,
tenggelam di samudra rindu
kepada-Nya dan merasa asyik
bermunajat kepada-Nya. (Asy-
Syubali).
79. Aku suka mendoákan saudara-
saudaraku sebanyak 70 orang,
dan nama-nama mereka
kusebut satu persatu dalam
panjatan doáku itu. (Abu
Darba).
80. Setiap manusia mempunyai
orang yang dicintai dan yang
dibenci. Tapi bagimu, jika ada
maka berkumpullah kamu
dengan orang-orang yang
bertaqwa. (Imam Syafií).
81. Orang orang terdahulu jika
pergi kerumah gurunya, maka
mereka senantiasa memberi
sesuatu untuk minta berkah.
Bahkan mereka selalu
menyenandungkan doá seperti
ini: wahai Allah!”Ampunilah
semua kesalahan guruku
terhadapku, dan jangan
sekalai-kali engkau
menghilangkan berkah ilmunya
untukku. (Sebagaian Ulama).
82. Jika aku mandapat ampunan
dari Allah, maka hal itu
merupakan rahmat yang
sangat besar dari-Nya. Tetapi,
jika sebaliknya, maka aku tidak
akan mampu berbuat apapun.
(Abu Nawas).
83. Pangkal dari seluruh kebaikan
di dunia maupun di akhirat
adalah taqwa kepada Allah.
(Abu Sulaiman Addarani).
84. Orang yang ma’rifat kepada
Allah, maka ia terikat dengan
cintannya, hatinya bisa melihat
dan amal ibadahnya selalu
bertambah banyak kepada-Nya.
(Dzinnun al-Mishry).
85. Siapa yang memenuhi hatinya
dengan kewaspadaan dan
keikhlasan, maka Allah akan
menghiasi badannya sebagai
pembela agama dan
menjadikan hadits sebagai
pedoman hidup.
86. Yang disebut dengan teguh
hati adalah memegang dengan
sungguh-sungguh apa-apa
yang dibutuhkan oleh kamu
dan membuang yang selain
itu. (Aktssam bin Shaifi).
87. Orang yang terkaya yaitu orang
yang menerima pembagian
Allah dengan rasa senang. (Ali
bin Husein).
88. Kerjakan apa saja yang telah
menjadi hak dan kewajibanmu,
karena kebahagiaan hidupmu
terletak di situ. (Musthafa al-
Gholayani).
89. Ada dua hal tidak tertandingi
kejelekannya, yaitu: Berbuat
syirik dan membuat rugi umat
Islam. Begitu pula, terdapat
dua perkara yang tidak
tertandingi kebaikannya,
ialah : Beriman kepada Allah,
serta memberi manfaat kepada
umat Islam. (Kanjeng Nabi).
90. Pedagang yang berhati lemah
takkan pernah untung ataupun
rugi. Malah ia rugi. Ya,
seseorang harus menyalakan
api supaya memperoleh
cahaya. (Jalaludin Rumi).
91. Aku membaca sebagian kitab
kuno, yang kandungannya
ialah : Bahwasannya sebagian
hal yang dipercepat
siksaannya dan tak dapat
ditunda adalah amanat itu
dikhianati , kebaikan ditutupi,
keluarga diputuskan dan
meninds manusia. (Kholid ar-
Robaí).
92. Memerintah atau mengawasi
diri sendiri jauh lebih sulit
dan lebih baik dari pada
memerintah dan mengawasi
sesuatu negeri. (Ibrahim bin
Adham).
93. Ciri-ciri ulama akhirat antara
lain: dia sangat berhati-hati
dalam memberi fatwa, bahkan
bersikeras untuk tidak
bertaqwa sama sekali. Apabila
ditanya oleh orang tentang
segala sesuatu yang diketahui
baik yang bersumber dari Al
Qurán, hadits, ijma’dan kiyas,
maka ia menjelaskan sesuai
dengan kemampuannya.
Sebaliknya, jika ia tidak
mengetahui secara pasti, maka
dengan jujur ia berkata : aku
tidak tahu. (Imam al-Ghazali).
94. Hati-hatilah terhadap senda
gurau, karena tidak sedikit
bahaya yang terdapat
didalamnya. Berapa banyak
senda gurau anatara dua
sahabat yang berakhir pada
perkelahian.
95. Dunia adalah perniagaan,
pasarnya ialah menyendiri,
modalnya adalah taqwa, dan
labanya adalah surga. (Aku
Sulaiman ad-Darani).
96. Kehidupan seorang mukmin
ibarat matahari, terbenam di
suatu wilayah untuk terbit di
wilayah lainnya. Dia selalu
bersinar dan hidup serta tak
pernah terbenam selamanya.
(Muhammad Iqbal).
97. Keluarlah dari dirimu dan
serahkanlah segalanya kepada
Allah. Penuhi hatimu dengan
Allah. Patuhilah kepada
perintah-Nya dan larikanlah
dirimu dari larangan-Nya,
supaya nafsu badaniahmu
tidak memasuki hatimu setelah
ia keluar. Untuk membuang
nafsu-nafsu badaniah dari
hatimu, kamu harus berjuang
melawannya dan jangan
menyerah kepadanya dalam
keadaan bagaimanapun juga
dan dalam tempo kapanpun
juga. (Syeikh Abdul
QadirJailani).
98. Kejahatan yang dibalas dengan
kejahatan adalah akhlak ular.
Kebajikan yang dibalas dengan
kejahatan adalah akhlak
buaya. kebajikan yang dibalas
dengan kebajikan adalah
akhlak anjing. Kejahatan yang
dibalas dengan kebajikan
itulah akhlak manusia.
(Nasirin).
99. Ilmu tasawuf adalah ilmu
untuk mengetahui tingkah laku
nafsu dan sifat-sifatnya baik
sifat buruk maupun sifat yang
terpuji. Jadi dari kisah sebuah
gilingan tersebut di atas, maka
jika diterapkan pada manusia
yakni mempelajari nafsu
manusia yang ada kaitannya
dengan tingkah laku dan sifat-
sifatnya. Mempelajari tasawauf
hukumnya fardhuáin (wjib bagi
setiap orang Islam yang
mukalaf). Karena dapat
dipergunakan untuk
memperindah, memperbaiki
dan memperbagus hati. Itulah
seratus “Petuah Emas”orang-
orang alim yang dapat kita
jadikan sebagai pedoman
hidup atau minimal bisa
difungsikan sebagai pegangan
dalam rangka membentuk
pribadi-pribadi yang Islami
secara kafah. Semoga Allah
menjadikan kita sebagai orang-
orang alim yang kelak berhak
mendiami surga dan selamat
dari siksa-siksa pedih di
neraka. Hanya kepada Allah
kita mengharap ridha, dan
hanya kepada-Nya kita
berpasrah diri. Amin, Amin,
Ya, Rabbal álamin.


Lebih Menarik Lagi:


Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar