Hatiku yang rindu telah hampir pada-Mu
Tulang belulangku jauh di dalam penjara:
Mengapa Kau sembunyikan wajah-Mu dariku ?
Namun cinta tak kenal rintangan
Kau lintah, aku sakitnya
Kau sedih, aku senang:
Kilau kencana-Mu, bagaikan anak panah
Nembus nusuk qolbuku
Walau tak pernah anggur menyentuh bibirku
Oleh rindu aku mabuk;
Dilaut pedih-pedihmu
Kapal hidup dan harapanku karam
O Kau yang senantiasa
Menyinarkan matahari baru di lagit
Dalam gurun cinta-Mu
Aku tinggal dan mengembara
Lebih Menarik Lagi: