panas menjalar
rela sekujur tubuhku terbakar
hilang menguap tiada bersisa
sejumput abu pun lesap sirna
asap putih harumku disuka
oleh mereka para pecinta aroma
nikmat tiada tara kuberikan tanpa cela
meski racun selalu terbawa
api rindu selalu terdendang setiap detik masa
salahkah aku ada
di setiap jemari penikmat rasa
mainkan rona asap putih berjelaga
peduli apa nikotin dan semacamnya
aku menghidupi sekian juta nyawa
di mulut pekerja aku menyala
hisap dalam dalam ke setiap rongga
alirkan hawa nikmat rasa
meski semu adanya
aku tetap dicinta
tanpa cela dan dera
di bibir menteri aku berdansa
sekujur tubuh berapi antara jari merona
menyelinap di celah keinginan rasa
aku selalu disuka
menghias warna waktunya
teman setia setiap detak masa
tapi mengapa hujat dan cela mendera
diriku terseret hina semena mena
sementara perilaku yang kau tuding selalu
etika yang kau minta ini itu
moral yang kau tuntut dengan urat marahmu
bukanlah urusanku
kerana tugasku hanya satu
melayani api yang mencumbu
menyala dan lebur menjadi abu
setiap waktu
Oleh : Rahab Genendra - Kompasianer
Lebih Menarik Lagi: