Ibu
Engkau bagaikan mentari pagi..
seolah mengawali hariku
dan membuat segalanya menjadi indah..
Sebelum kutahu
apa yang akan terjadi padaku nanti
Engkaulah sahabatku..
Engkau hadir disaat ku terluka
dan tetesan air mata bahagiamu..
Menemaniku disaatku tersenyum
Ibu..
engkau bagaikan gugusan bintang
yang tetap memancarkan sinar
di tengah gelapnya malam
Seolah memberikanku jalan
disaat tak ada satu pun
orang yang peduli
terhadap tubuh yang diilumuri dosa ini
Ibu..
kasih sayangmu bukanlah FISIKA
yang dapat dihitung dengan rumus
Bukanlah KIMIA
yang dapat dilarutkan
Bukanlah BIOLOGI
yang dapat diserang oleh virus
dan bukanlah MATEMATIKA
yang dapat dimasukkan ke dalam logika
NAMUN..
butiran-butiran kasih sayangmu
adalah SEJARAH
yang dapat ku kenang dan memotivasiku
untuk tegar dan tetap berjuang..
Demi tujuan yang ku impikan
Omelan-omelanmu
cubitan kedua jarimu
pukulan telapak tangan mu
belaianmu yang suci
kasih sayangmu yang alami
yang seolah mengetuk sanubari
untuk dapat bangkit lagi
KINI...
Tinggallah potongan-potongan episode yang indah
potongan-potongan episode yang dapat memotivasiku
untuk lebih baik
demi bertemu denganmu di syurga kelak
Wahai MALAIKATKU
Lebih Menarik Lagi: