wahdâniyat artinya adalah ; tidak ada yang menduai Allah Ta’ala pada zat, sifat dan fi’il-Nya. Maksudnya adalah , esa zat, sifat dan fi’il-Nya. Maka wajib ternafi enam “kam” (berbilang), sebagai yang telah lalu, yaitu :
1. Tidak ada kam muttasil pada zat. Maksudnya adalah, Zat Allah Ta’ala tidak terdiri dari beberapa elemen atau anasir. Dengan kata lain bahwa Zat Allah Ta’ala tidak tersusun dari bagian-bagian atau juju’–juju’
2. Tidak ada kam munfasil pada zat. Maksudnya adalah,
tidak ada suatu zat apapun yang menyerupai Zat Allah Ta’ala kapan dan
dimana saja. Artinya tidak ada bandingan dan persamaan bagiNya
3. Tidak ada kam muttasil pada sifat. Maksudnya adalah, sifat–sifat Allah Ta’ala, tidak ada yang dua-dua atau lebih dari satu nama, tetapi sifat-sifat Allah Ta’ala itu hanya satu-satu. Misalnya Allah Ta’ala tidak bersifat dengan dua qudrat atau lebih, karena akan menjadi tidak mutlak atau tidak umum kekuasaan-Nya, padahal Ia adalah, “ yang maha “
4. Tidak ada kam munfasil pada sifat. Maksudnya adalah, tidak ada sifat dari selain Allah Ta’ala yang dapat menyerupai sifat-sifat-Nya.
5.Tidak ada kam muttasil pada fi’il (perbuatan–Nya). Maksudnya adalah, tidak ada selain Allah Ta’ala , yang bersama-sama Allah Ta’ala dalam membuat sesuatu atau dalam menjadikan sesuatu, tidak ditolong atau dikawani. Dengan kata lain, tidak ada sekutu bagi Allah dalam berbuat dan tidak memakai pembantu atau penolong , dalam segala fi’il-Nya.
6.Tidak ada kam munfasil pada fi’il. Maksudnya adalah; tidak ada perbuatan (kejadian),yang telah terjadi, yang sedang terjadi, yang akan terjadi yang dilakukan oleh fi’il selain fi’il Allah Ta’ala. Tegasnya, apapun yang terjadi di alam semesta ini, berasal dari tertib fi’il-Nya, tanpa ada campur tangan orang lain atau makhluk.
Lebih Menarik Lagi: