Kritik Dan Pembelaan Pada Martir Sufi | Blog Legenda Tauhid

Kritik Dan Pembelaan Pada Martir Sufi


09.11 |

Husain ibn Mansur al-Hallaj barangkali adalah
syekh sufi abad ke-9 dan ke-10 yang paling
terkenal. Ia terkenal karena berkata: “Akulah
Kebenaran”, ucapan mana yang membuatnya
dieksekusi secara brutal. Bagi para ulama
ortodok, kematian ini dijustifikasi dengan alasan
bid’ah, sebab Islam eksoteris tidak menerima
pandangan bahwa seorang manusia bisa bersatu
dengan Allah dan karena Kebenaran (Al-Haqq)
adalah salah satu nama Allah, maka ini berarti
bahwa al-Hallaj menyatakan ketuhanannya
sendiri. Kaum sufi sejaman dengan al-Hallaj juga
terkejut oleh pernyataannya, karena mereka
yakin bahwa seorang sufi semestinya tidak boleh
mengungkapkan segenap pengalaman
batiniahnya kepada orang lain. Mereka
berpandangan bahwa al-Hallaj tidak mampu
menyembunyikan berbagai misteri atau rahasia
Ilahi, dan eksekusi atas dirinya adalah akibat dari
kemurkaan Allah lantaran ia telah
mengungkapkan segenap kerahasiaan tersebut.
Meskipun al-Hallaj tidak punya banyak pendukung
di kalangan kaum sufi sezamannya, hampir
semua syekh sufi sesungguhnya memuji dirinya
dan berbagai pelajaran yang diajarkannya.
Aththar, dalam karyanya Tadzkirah al-Awliya,
menyuguhkan kepada kita banyak legenda
seputar al-Hallaj. Dalam komentarnya, ia
menyatakan, “Saya heran bahwa kita bisa
menerima semak belukar terbakar (yakni,
mengacu pada percakapan Allah dengan nabi
Musa as) yang menyatakan Aku adalah Allah,
serta meyakini bahwa kata-kata itu adalah kata-
kata Allah, tapi kita tidak bisa menerima ucapan
al-Hallaj, ‘Akulah Kebenaran’, padahal itu kata-
kata Allah sendiri!”. Di dalam syair apiknya,
Matsnawi, Rumi mengatakan, “Kata-kata ‘Akulah
Kebenaran’ adalah pancaran cahaya di bibir
Manshur, sementara Akulah Tuhan yang berasal
dari Fir’aun adalah kezaliman.  Namun saran Admin Blog Legenda Tauhid menghimpau pada shalikin, muwahidin, dan muhibbin, agar tidak mendustakan kebenaran dari pada sufi-sufi Agung, maupun   pengalaman ruhani diri pribadi. Lebih penting daripada itu adalah menjaga semua pengalaman ruhaniah,jangan sampai mengumbar omongan kepada bukan pada ahlinya.

Firman Allah
Waasirruu qoulakuma
Artinya : Dan rahasiakanlah kalian akan apa saja yang menjadi rahasia Allah pada kalian.


Lebih Menarik Lagi:


Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar