1. Allah Ta’ala berfirman :
وَاللهُ هُـوَ السَّـمِـيْعُ الْعَـلِـيْـمُ ( الـمـائـدة : 76 )
Artinya : “Dan Allah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”
1. Pengertian sama’
adalah mendengar tanpa perantara, tidak dipengaruhi oleh jarak yang
jauh atau dekat, tidak dipengaruhi oleh keras atau pelan, tidak
dipengaruhi oleh nyaring atau lembut dari sesuatu yang didengar.
2. Mustahil Allah Ta’ala tidak mendengar (tuli). Yang dimaksud dengan tidak mendengar adalah meliputi :
a. Tidak mendengar sama sekali
b. Mendengar hanya sebahagian saja (sedikit) dari yang didengar
c. Mendengar dengan perantara.
d. Mendengar dengan tanpa perantara, tetapi dipengaruhi oleh jarak dekat atau jauhnya sesuatu yang didengar.
e. Mendengar tanpa perantara, tetapi dipengaruhi oleh volume atau ukuran keras, kecil, nyaring dan halusnyasesuatu yang didengar.
Penjelasan
a. Mendengar
dengan perantara seperti halnya manusia mendengar dengan telinga,
diantarkan oleh udara atau oleh gelombang atau amplitudo, seperti:
radio, televisi, telephone, handphone.
b. Dipengaruhi
oleh jarak jauh atau dekatnya sesuatu yang didengar. Seperti halnya
manusia, karena manusia tdak dapat mendengar sesuatu yang jaraknya jauh
atau terhalang oleh dinding atau tembok. Kelaupun terdengar tetapi tidak
jelas. Tidak dibarengi oleh suara hiruk pikuk, seperti gemuruh atau
suara pesawat, dan segala yang membatasi pendengaran. Tidak lenyap dari
pendengaran Allah Ta’ala segala yang didengar, walaupun yang didengar
itu tersembunyi, karena IA Maha Mendengar. IA mendengar tanpa lubang
telinga, tanpa gendang telinga dan tanpa alat pendengaran.
c. Dipengaruhi
oleh besar kecilnya sesuatu yang didengar, seperti halnya pendengaran
manusia. Manusia tidak dapat mendengar suara yang sangat kecil atau
sangat halus. Berarti pendengaran manusia dipengaruhi oleh keras, halus,
nyaring atau lembut dari sesuatu yang didengar itu. Ketiga hal ini
tidak ada pada sama’ Allah Ta’ala, karena memang sifat sama’ Allah Ta’ala berbeda dengan sifat sama’ manusia.
Lebih Menarik Lagi: